JENNIE POV.
Tampaknya Lisa sudah selesai melakukan tugasnya, aku melihat tersangka yang sudah pingsan dibawa ke ruang perawatan di markas besar. Lisa tidak kunjung keluar dari ruang interogasi dan aku pun memutuskan untuk menemuinya di ruang mengerikan itu karena khawatir padanya.
Aku membuka pintu dengan perlahan lalu melihatnya yang duduk dimeja sambil menunduk. Ia terlihat termenung dan memikirkan banyak hal yang sama sekali tidak aku mengerti. Kedua tangannya ia sikut kan diatas meja dan saling memegang erat telapak nya, ia menyenderkan keningnya di kepalan kedua tangannya dengan tatapan yang tampak kosong.
" Honey... ". Lirihku yang khawatir.
" Hmm... ". Jawabnya tanpa memandang ku.
" Are you oke? ". Tanyaku sambil menghampiri dan membelai rambut nya.
" Not really... ". Jawabnya singkat.
" I know... Minum obat ya? ". Pintaku sambil menyiapkan gelas dan obatnya.
Tanpa membantah Lisa memakan obat yang aku sodorkan ke mulutnya dan aku meminumkannya segelas air putih.
" Jangan terlalu di pikirkan ". Pinta ku karena melihat kondisinya.
" Honey... Ketika keluarga ku berkali kali hampir kehilangan nyawanya, bagaimana mungkin aku bisa tenang ". Lirihnya lembut.
Aku terdiam dan mengerti semua kegundahan hatinya.
" Maafkan aku... Aku tidak bermaksud membuat mu khawatir dengan kejadian ini ". Serunya lagi.
" It's oke hon... Aku mengerti! Hanya saja aku ingin membantu meringankan semua beban pikiran mu, tetapi aku tak mampu ". Sedihku.
Lisa menatapku dan merasa bersalah atas semua yang aku rasakan saat ini.
" Honey... Aku tak tahu apa yang harus aku katakan lagi. Tetapi, aku mohon, hiduplah seperti biasanya dengan bahagia tanpa memikirkan apapun, aku kuat karena kau dan Lui. Jika kau bersedih maka aku hancur ". Dia memelas sambil memegang pipiku lembut.
" Aku tidak tega melihat kau terus dalam tekanan seperti ini, aku merasa aku tidak berguna untuk mu ". Sedihku.
" Sssshh... Please! Aku mohon jangan bersedih honey, mengertilah ada kejadian ini pun karena aku, bukan karena mu! Dulu kupikir ketika aku bebas tugas, aku akan tenang sesuai dengan keinginan Mommy dan impian kita, tetapi sama saja... Ketakutan Mommy menjadi kenyataan sedikit demi sedikit, aku takut kehilangan kau dan Lui ". Mata Lisa tampak memerah Lisa tampak menyesali semuanya.
" Honey... ". Aku menyentuh pipinya.
Lisa tampak menggenggam tanganku dengan gemetar.
" Apa yang harus aku katakan pada Mommy, aku ternyata tidak bisa menepati janjiku padanya, aku tidak bisa memenuhi tanggung jawabku. Trauma mu honey dan juga Lui mulai tertekan secara psikologis aku yakin itu. Dengan lantang nya dulu aku berbicara pada Mommy mu bahwa aku akan menjaga mu dan kejadian orang tua ku dulu tidak pernah akan terjadi pada keluarga kita. Aku berjanji akan membawa anak semata wayangnya bahagia selalu dan akan terus terjaga keselamatannya. Aku berjanji dengan angkuh dan yakinnya ketika aku keluar dari pekerjaan kotor ini maka kau dan aku akan menjalani kehidupan yang normal. Pada kenyataannya honey... Kita malah seperti ini, aku malah membawa kau dan anak kita masuk kedalam masalah yang lebih besar lagi ". Lisa tiba tiba menangis sambil menunduk dan mencengkeram erat tangan ku.
" Honey... ". Aku kaget melihat tangisannya yang tiba-tiba.
" Maafkan aku... Maafkan aku karena kau harus mencintai wanita sepertiku, aku tidak bisa membawa mu ke kehidupan yang kita impikan ". Seru Lisa menangis sambil menciumi tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Savior 2
FanfictionUntuk kalian yang baru baca cerita ini langsung yang ke dua. Silahkan baca terlebih dahulu My Savior season pertama terima kasih 🙏🙏🙏 So... Author gak akan kasih sinopsis apapun biar kalian penasaran dengan action romance nya JENLISA.