DAY ONE

6.9K 662 56
                                    

LISA POV.

Makan siang berakhir, kami kini berkumpul di lapangan untuk melihat Lui beserta teman teman sekelasnya berlomba tarik tambang tujuh lawan tujuh melawan kelas kelas lainnya.

Lui mengikuti lomba dan menarik tambang dengan sekuat tenaga beserta teman-temannya, kelas Lui masuk ke perempat final. Sebelum masuk final Lui harus melawan satu kelas lagi.

" Semangat anak Popoo ". Kataku sambil mengelap keringatnya.

" Selalu Popoo ". Senyumnya.

" Lihat... Itukah kelompok yang akan kau lawan Lui ". Kaget Jennie sambil melihat ke arah sebrang lapangan.

" Kurasa iya.. ". Jawab Lui.

" Waaah... Badan mereka besar besar, hati hati, kelompok kalian kurus kurus ". Seruku.

" Honey jangan body shaming ". Protesku.

" Bukan body shaming.. mereka kan anak kelas 6 sedangkan Lui masih kelas tiga ". Tawaku.

" Pokoknya anak Boboo jangan mau kalah ya hajar mereka ". Seru Jennie.

Lui kemudian masuk ke lapangan bersiap untuk bertanding, posisi Lui berada di tengah-tengah di apit oleh beberapa teman temannya.

" Satu... ".

" Dua... ".

" Tiga... ".

Peluit di bunyikan dan mereka saling menarik tambang tersebut. Baru saja mereka menarik dengan satu hentakan, kelompok Lui sudah terjungkal tertarik oleh lawannya yang mempunyai badan yang besar besar, Lui dan teman temannya jatuh bertumpuk kan.

" Hahahahahah..  !!! ". Aku spontan tertawa lepas ketika melihat Lui terjatuh.

" Honey malah ketawa anaknya jatuh juga ". Marah Jennie.

" Lihatlah mereka lucu, kubilang juga apa badan lawannya besar besar, sudah ku prediksi akan berakhir seperti ini ". Tawa ku.

" Kau juga selalu melawan orang besar kan, apa bedanya ? ". Protes Jennie kesal.

" Bedanya.. Lui masih belum tahu tehnik apapun ". Jawabku.

Lui kemudian menghampiri kami sambil tertawa-tawa.

" Lutut ku sakit ". Tawa Lui sambil meringis.

" Kau tak apa apa sugar.. ". Khawatir Jennie sambil membersihkan debu di baju dan wajah Lui dan memeriksa lututnya.

" Sudah mengeluh dengan lebam kecil seperti itu, bagaimana mau belajar bela diri dengan Popoo ". Ledek Lisa.

" Honeeeey ! ". Protes Jennie.

" Aku tidak mengeluh wleeee ". Ledek Lui sambil menjulurkan lidahnya.

" Jangan dengarkan Popoo mu... ". Seru Jennie sambil masih sibuk dengan Lui.

" Aku memang tak apa apa Boboo, hanya saja aku jadi kalah ". Tawa Lui.

" Menang dan kalah itu sudah biasa, nanti saat kau dewasa, hidup tidak semudah yang kau pikirkan dan tidak semulus yang kau rencanakan, yang penting kau sudah berusaha dan jangan patah semangat ". Kataku.

" Copy Popoo ". Senyum Lui.

" Mana ku lihat lututnya " mau bagaimana pun aku tetap khawatir.

Aku melihat sedikit lebam di lutut Lui.

" Ini bukan apa apa !! ". Seruku sambil  menyentil lutut Lui dengan jariku.

" Ouchhhhh... Memang tidak apa apa Popoo, tapi jangan di sentil terlalu keras rasanya seperti tersetrum ". Protes Lui.

My Savior 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang