9 | 10:00

1.3K 258 2
                                    

↳ Dua minggu tepat setelah Renjun menjemput Mark mabuk dan mencoba mencari ketenangan dalam dekapan Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua minggu tepat setelah Renjun menjemput Mark mabuk dan mencoba mencari ketenangan dalam dekapan Jaehyun. Hari berlalu secepat itu, namun tidak sebanding dengan gosip-gosip tak mengenakkan. Bukannya semakin sedikit, tapi malah menjadi-jadi.

Kini sorot penasaran akan selalu mengikuti Renjun kemanapun ia berkelana di sekolah, semua orang akan menyempatkan diri melirik kemudian saling berbisik satu sama lain di belakang punggungnya. Tiga manusia yang mengelilingi Renjun pun tak ayal ikut menjadi sorotan.

Desus-desusnya, banyak orang yang membicarakan Renjun dan teman-temannya sebagai sekelompok geng sok narsis, padahal mereka ini berteman juga tidak ada niatan lain.

Bahkan, tak ada lagi yang berani mendekati ataupun menduduki meja kantin yang sering mereka pakai, katanya sih sudah hak paten gerombolan Renjun, kan aneh sekali. Padahal orang-orang yang dimaksud juga tidak masalah kalau mereka harus pindah meja.

Jaemin menopang dagunya lesu, ada sepiring batagor pedas di hadapannya yang menganggur. Sebenarnya sudah beberapa hari terakhir ini, ia merasa tak nyaman karena jadi pusat perhatian.

"Makan dulu, Bar." Chenle yang duduk di sebelahnya mengingatkan, sepertinya khawatir karena sikap lesu Jaemin menular pada Haechan.

"Kenapa, Nal?" Gantian Renjun yang memperhatikan Haechan.

"Kak Lucas mana mau deket sama aku kalo aku sekarang diomongin jelek sama orang-orang."

Gosip miring memang tidak hanya mampir pada Renjun seorang, bahkan ketiga temannya ikut-ikutan dapat omongan buruk; gatel-lah, sok keren-lah, dan banyak lagi. Tapi topik gosip yang paling sering terdengar setelah nama Renjun, ya Haechan. Katanya Haechan menggoda salah satu kakak kelas mereka—yang juga teman Jaehyun—Lucas, padahal Haechan hanya ingin kenal. Jika lebih diperhatikan, Haechan malah tidak pernah menggoda Lucas sama sekali.

Renjun menghela nafas berat, merasa bersalah pada ketiga teman dekatnya,"Duh, bukan Nala banget. Biasanya juga nggak mempan diomongin gimanapun."

"Ya, masalahnya sekarang yang ngomongin satu sekolah, Nat. Beda!" kemudian Haechan menaruh kepalanya di meja kantin.

Chenle dan Renjun sempat saling tatap, sebelum akhirnya Renjun bangkit setelah menerima sinyal dari Chenle untuk membelikan dua orang ini es krim sebagai permintaan maaf, namun naas, tubuh kurus itu harus limbung akibat bersenggolan bahu dengan seseorang, beruntungnya tidak sampai terjerembap ke lantai.

"Aduh!"

"Sorry—"

"Sayang!"

Chenle menahan nafas. Jaemin dan Haechan yang sebelumnya sempat terlihat lesu, kini melotot kaget. Jangan lupakan setiap pasang mata yang mengarah pada meja mereka. Dalam hati Jaemin bersumpah bahwa ini adalah hari tersial bagi mereka berempat. Oh, tapi tidak terlalu sial untuk Haechan karena Lucas ada disana.

Jadi mari perjelas situasinya. Renjun baru saja limbung karena bersenggolan bahu dengan Mark dan sosok Jaehyun ikut melihat kejadian tersebut.

Jaehyun melangkah mendekat, kemudian berdiri di sebelah Renjun dengan wajah kesal. Sepertinya sedikit kemusuhan karena melihat mantan kekasih pacarnya sekarang. Ingat sendiri bagaimana Jaehyun dan Mark selama ini perang dingin.

Mark mengulang,"Sorry banget, aku—gue nggak liat."

"I-iya, gapapa." ujar Renjun, kepalanya menunduk sungkan, matanya tak sekalipun merajut kontak dengan sang pembicara, terlihat enggan bertemu dengan Mark.

Jeno kemudian menimpali,"Duluan, Nat."

Lalu sosok Mark berlalu dari sana dalam tarikan Jeno. Renjun sudah tidak dapat memperhatikan lagi bagaimana respon Mark karena Jaehyun langsung menyita perhatiannya.

"Sayang, kamu nggak apa-apa, kan?"

Renjun mengangguk pasti, tidak ingin lebih lama menjadi pusat perhatian,"Iya, aku nggak apa-apa." Tangannya buru-buru menarik Jaehyun untuk duduk, sedangkan Lucas yang tidak punya tujuan, akhirnya numpang di meja mereka dan membuka percakapan dengan Haechan.

Chenle dan Jaemin sempat mengirim sinyal satu sama lain, apalagi begitu melihat interaksi antara Lucas dan Haechan.

Aneh saja. Haechan digosipkan menggoda Lucas, padahal sepenglihatan Chenle dan Jaemin, satu-satunya yang mencoba menggoda lawan bicaranya adalah Lucas sendiri.

Ya sudahlah, biarkan saja, namanya juga orang sirik.



to be continued

memetik asa • markrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang