Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
↳ Hari ini adalah hari terakhir ujian nasional. Lagian selama kelas dua belas melangsungkan ujian nasional, seluruh adik kelas diliburkan selama empat hari dan hari ini ikut menjadi hari terakhir Renjun libur. Renjun jadi sangat ingat karena kekasihnya, pacarnya, a.k.a Tuan Jaya, a.k.a Jaehyun Ganteng, sudah mewanti-wanti Renjun untuk tidak lupa agenda mereka seusai Jaehyun ujian.
Rencananya, mereka akan pergi ke pantai sore nanti. Jaehyun sih yang ingin ke pantai, katanya ingin menyegarkan diri setelah berbulan-bulan menghadapi kumpulan soal dan kepala yang penat. Renjun iya-iya saja, tidak masalah pula pergi ke pantai, anggap saja liburan singkat.
"Ya udah, belajar dulu sana."
Ponsel dalam genggaman Renjun telah tersambung dengan panggilan mendadak dari Jaehyun sejak sepuluh menit lalu, padahal niatnya ia ingin bangun siang.
"Nggak mau. Aku ke rumah ya, pengen cuddle sama ayang." suara di seberang sama menanggapi dengan nada manja.
"Nggak! Jangan harap ada cuddle kalo belajar buat ujian nanti siang aja males!"
Duh, Jaehyun harus mengerti kalau Renjun ingin tidur lagi.
"Ih, kok gitu."
"Ya, siapa suruh ganggu aku tidur."
"Kakak butuh penyemangat, Adek Cantik."
Renjun mendecih kesal, namun meski begitu, ia sadar jantungnya bertalu-talu berisik,"Aku kasih hadiah nanti pas kita ketemu, tapi syaratnya, tutup telpon terus belajar—ya, pokoknya siap-siap buat ujian nanti."
"Request hadiah, boleh?"
"Apa dulu? Aku nggak mau langsung iya-in."
"Cium—"
Renjun sudah niat bilang iya, toh ia sudah beberapa kali mencium pipi Jaehyun, jadi tidak masalah.
"—tapi di bibir."
"Ih!"
"Setuju atau kakak otw rumah kamu sekarang?!"
"Iya, deh."
Senyum Renjun mengembang tipis begitu jawaban mantap dari Jaehyun menyapa gendang telinganya.
"Siap, Sayang! Nah, gitukan kakak semangat."
Renjun terkikik pelan,"Iya-iya."
"Ya udah, kakak tutup. Dah, sana bobok lagi." Kemudian telepon terputus setelah sapaan selamat tinggal dari keduanya.
Pun Renjun tak serta merta langsung terlelap kembali, pikirannya berkelana, memutar untaian film pendek kisahnya bersama Jaehyun. Dua bulan yang menyenangkan dan Renjun berharap bisa semenyenangkan ini selamanya, tapi kalian harus ingat, ada satu bagian dari kita yang tidak dapat dikendali oleh diri kita sendiri, pikiran bawah sadar.
——
Jaehyun sampai di rumah Renjun menjelang pukul tiga sore, menepati janjinya untuk langsung ke rumah sang kekasih begitu ujian usai. Renjun sendiri masih dalam balutan kaos putih dan celana kolor sepanjang dengkul, beruntungnya sih sudah mandi.
"Kakak nggak mau ganti dulu?" Renjun mendekatinya dan mengulurkan segelas jus mangga dingin yang diterima langsung oleh Jaehyun.
"Ya ganti, dong, Cantik. Masa ke pantai pake seragam." Ujarnya begitu selesai meneguk jus,"Eh, kamu nggak lupa hadiah buat kakak, kan?"
Tangan Renjun hinggap di dahi Jaehyun dalam tepukan ringan, kesal karena di goda terang-terangan, apalagi Jaehyun menaik turunkan alisnya sambil memasang wajah mesum.
"Nggak sekarang, ya!" Renjun berujar dalam suara lirih yang di tekan,"Nanti!"
Meski setelahnya Jaehyun merajuk, Renjun tidak akan peduli. Ditinggalkannya sosok menjulang itu di ruang tamu, ia juga harus segera berganti baju.
Perjalanan ke pantai butuh satu setengah jam, kalau terlambat, mereka bisa kehilangan waktu bermain sore di pantai dan momen matahari terbenam, kan sayang sekali.
"Buruan ganti!" satu teriakan Renjun sebelum yang lebih muda masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.
Jaehyun sempatkan menghela nafas sedih, ternyata rajukannya tidak mempan untuk Renjun hari ini.