1 | 12:21

7.6K 647 28
                                        

↳ Kantin akan selalu ramai saat jam makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kantin akan selalu ramai saat jam makan siang. Hampir seluruh isi sekolahan setidaknya akan bersambang kesana demi sesuap makanan, begitu pula dengan sosok menggemaskan serupa Renjun yang diekori tiga orang yang lain. Empat pemuda itu duduk di meja pinggir, sedikit jauh dari ramainya perebutan makanan di tengah sana. Makanan dan minuman mereka juga telah tandas, menyisakan piring dan gelas kosong.

"Uwu-nya Nata aku," dan Jaemin akan terus menggosokkan pipinya ke pipi Renjun, menyalurkan afeksi pada sosok mungil yang menggemaskan ini. Renjun sebenarnya suka-suka saja dengan afeksi yang diberikan Jaemin, namun tak ayal juga acap kali kesal karena Jaemin berlaku seperti itu di khalayak ramai.

Renjun merengek dengan tangan yang mencoba mendorong Jaemin menjauh,"Ih! Udah, Bara."

Yang disekitar mereka tidak ambil pusing, kebanyakan juga acuh tak acuh menanggapi kelakuan Jaemin. Hampir setiap hari Renjun akan jadi boneka si berisik. Mereka juga maklum karena Renjun memang semenggemaskan itu.

"Aku nggak suka ya, Bar."

Kemudian yang dapat dilihat adalah pemandangan Renjun tersiksa dan mencoba mendorong Jaemin menjauh, terus seperti itu.

Haechan—yang tadinya bilang mau ke kamar mandi—datang dengan dua bungkus cheetos rasa jagung bakar kemudian duduk di sebelah Chenle, berhadapan dengan dua orang yang masih sibuk sendiri. Sebenarnya dia tidak makan jajan sebanyak itu, yang menjadi masalah adalah tiga orang ini akan ikut makan kalau ia membeli sesuatu dan pastinya tidak cukup hanya satu.

Haechan berujar sarkas,"Kamu nggak kasihan sama Nata, Bar? Tiap hari harus ketemu pedofil macam kamu."

Bukannya mendapat jawaban dari Jaemin, Haechan justru dihadapkan dengan serangan beresonansi tinggi karya Chenle. Ia sedikit berjengit kaget lantaran tidak siap dengan suara tertawa Chenle yang tepat menusuk kupingnya.

"Astaga! Ketawamu, Ki!"

Suasana berubah hening kala uluran susu kotak ultra milk rasa coklat berada di jarak pandang ke empatnya. Suara dari pemilik tangan kemudian memecah sunyi yang hinggap,"Buat kamu, Nat."

Renjun mendongak, matanya mengamati sosok kakak kelas tampan berseragam basket, senyumnya terlihat canggung apalagi suasana meja yang tengah di tempati gerombolan Renjun berubah hening. Chenle yang pertama kali sadar dan kembali meneruskan permainan gawainya, kemudian baru di ikuti Haechan yang melanjutkan makan cheetos serta Jaemin yang memangku dagu dan ikut mencomot cheetos Haechan.

"Nggak usah, Kak." Renjun berusaha terlihat ramah, namun senyumnya ikut terasa canggung pula.

"Please, sekali ini terima, ya?" Bujuk sosok itu, matanya memancarkan harapan pada Renjun.

Renjun diam sejenak, sebelum kemudian menerima uluran ultra milk yang ternyata dingin,"Makasih, Kak Jaya."

"Sama-sama. Jangan lupa diminum, ya." Kemudian sosok itu hilang dibalik kerumunan siswa-siswa yang lain.

Jaemin kembali memeluk Renjun erat kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Renjun, jangan lupa wajahnya yang telah dihiasi mendung. Ia tidak rela harus berbagi si gemas Renjun ke yang lain.

"Buset, Nat. Baru putus tiga bulan, langsung di buru anak hitz."

Komentar Haechan tentu dibalas Renjun dengan tendangan main-main di bawah meja. Ya, siapa sih yang suka saat ada yang mengungkit masalah putus kalian, apalagi diikuti komentar memancing.

"Ck. Apa, sih!" Ujar Renjun jenaka, sorot netranya kemudian beralih menatap susu kotak di tangan sekilas dan meletakkannya ke tengah meja,"Minum aja, aku nggak suka." Kemudian bangkit dan berlalu pergi.

Jaemin merengek sedih"Uh, Nata-ku sayang mau kemana?"

"Ngepet!"

Sesaat berikutnya, Jaemin sudah menyerang Haechan dengan tabokan di tangan,"Goblok banget dah lu, Nal!"

"Aduh! Ya maaf, lupa."

Chenle?

Diam saja, matanya mengamati susu kotak dingin di tengah meja. Batinnya berperang hebat sebelum akhirnya menyambar si susu dan meminumnya. Haus, woy!

to be continued





Jung Jaehyun as Sanjaya Adi Pratama(Jaya) / 17 y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Jaehyun as Sanjaya Adi Pratama
(Jaya) / 17 y.o

memetik asa • markrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang