Sebuah catatan tentang jejak dan nilai perjuangan tanpa cela, dalam rangkaian kisah kehidupan seorang pejuang mengejar tiga kemerdekaan yang diimpikannya. Saat ini Anda sedang membaca Buku Kelima yang mengisahkan tentang perjuangan lain yang harus d...
Selasa pagi, 15 Oktober 2019. Andar mengabarkan bahwa ayahnya tidur nyenyak semalam. Rencananya pukul 10:00 WIB nanti akan menjalani terapi hemodialisa.
Yani mendampingi ayah mertuanya selama proses hemodialisa hari itu. Siangnya Picuk, keponakan Widarto datang membesuk bersama suaminya. Widarto selalu merasa bahagia ketika dijenguk oleh keponakan-keponakannya, dia menyayangi mereka semua.
Hingga hari itu ekskresi melalui urine masih sangat rendah, belum ada peningkatan. Tapi berita gembira malam itu adalah, Widarto sudah bersedia menerima rekomendasi pemasangan sonde untuk memperbaiki asupan gizinya. Nico menandatangani seluruh berkas terkait rencana pemasangan sonde tersebut.
Rabu pagi, 16 Oktober 2019. Setelah tetap kesulitan menghabiskan sarapan paginya, Widarto pun disiapkan untuk proses pemasangan sonde.
Alhamdulillah, sedikitpun tak ada kendala teknis maupun medis dalam proses pemasangan sonde yang dilakukan dalam ruang rawat 208 Paviliun Darmawan itu.
Tak lama setelah pemasangan sonde, Riza dan Asti menyempatkan diri menjenguk paman mereka. Sorenya Ufiq, putri sulung dari Suci keponakan Widarto juga datang menjenguk.
Widarto seperti biasa, sangat terhibur dengan kunjungan keluarga dan kerabat. Jika mereka berkunjung saat Widarto sedang lelap tertidur, maka berita tentang kunjungan mereka menjadi kebahagiaan tersendiri untuk Widarto.
Ganjalan sonde pun segera terlupakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
