Pukul 13:25 WIB Nico bertanya kepada Fira, "Bagaimana kesadaran ayah?"
"Tadi ada kontak dan seperti biasa berusaha untuk bicara," jelas Fira.
Pukul 18:35 WIB. Fira mengabarkan Widarto sempat membuka mata ketika dia coba menekan bahu ayahnya. Tapi kemudian tidur kembali.
Nico dan Tonny berhalangan ke rumah sakit hari ini, tetapi saudara-saudaranya yang lain lengkap berjaga di sana.
Nico mencatat dari hasil laboratorium klinik yang dikirim oleh Andar, trombosit Widarto hari itu hanya 50.000 mcL. PCT-nya 10,06 ng/mL, risiko sepsisnya semakin tinggi.
Risau dengan hasil yang dibacanya. Pada pukul 19:30 WIB, Nico kembali bertanya kondisi ayahnya.
"Matanya terus terpejam dan tidak ada reaksi saat dipanggil," jelas Yanti.
"Aduh kenapa lagi ayah?" ujar Tonny mencemaskan ayahnya.
Sesungguhnya Nico sangat khawatir jika kondisi kesadaran ayahnya kembali menurun.
Apalagi malam itu Yanti bertemu dengan ayahnya dalam sebuah mimpi ...
"Ini ayah sudah pulang," ujar Widarto dalam mimpi tersebut.
Di malam yang sama Fira juga bermimpi, seakan sedang bersama seluruh keluarga dan sekumpulan orang lain menunggu kedatangan sebuah peti jenazah yang akan digunakan oleh ayahnya.
Mimpi-mimpi itu seakan hendak mendesak gambaran maknawi, tapi mereka semua sedang tak ingin memahami arti sebuah mimpi!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN YANG BERBEDA
Документальная прозаSebuah catatan tentang jejak dan nilai perjuangan tanpa cela, dalam rangkaian kisah kehidupan seorang pejuang mengejar tiga kemerdekaan yang diimpikannya. Saat ini Anda sedang membaca Buku Kelima yang mengisahkan tentang perjuangan lain yang harus d...