Pukul 18:57 WIB. Nico mengabarkan kondisi darurat Widarto melalui WA grup keluarga agar Fira dapat segera menyiapkan keberangkatannya ke Jakarta, agar Yanti dan Ria dapat segera tiba di RSPAD Gatot Subroto, begitu pula dengan anggota keluarga lainnya.
Dokter jaga segera melakukan konsultasi dengan tim dokter ICU. Sementara itu Widarto akan dipindahkan ke ruang observasi yang berdekatan dengan nurse station. Tapi Nico menolak usul kepindahan itu, karena ia menilai sifatnya hanya sementara sambil menunggu pemindahan ke ICU dan ruangannya terlalu kecil, keluarga tak akan bisa mendampingi Widarto dengan leluasa. Jadi lebih baik jika perangkat observasinya yang dibawa ke ruang rawat ayahnya.
Pukul 19:14 WIB. Peralatan sejenis monitor ICU dipasang di ruang rawat Widarto. Proses instalasinya berlangsung cukup cepat, tersambung dengan sejumlah sensor probe yang ditempelkan ke beberapa bagian tubuh Widarto.
Pukul 19:20 WIB. Nico dipanggil dokter jaga untuk menandatangani berkas-berkas pemindahan pasien ke ruang rawat ICU. Satu per satu berkas itu harus ia baca dan harus ia pahami seluruh konsekuensinya sebelum setuju menandatanganinya. Intubasi, ventilator, tracheostomy, CVC, CUP, NGT, dan apapun itu segera ia tanda tangani agar ayahnya bisa mendapat penanganan terbaik secepatnya.
Pukul 19:16 WIB. Yanti memastikan Fira untuk segera pulang ke Jakarta. Namun pada pukul 19:31 WIB, Fira mengabarkan tidak berhasil mendapatkan penerbangan untuk malam itu. Dia akan menggunakan penerbangan paling pagi besok, dan tiba di Jakarta sore harinya.
Itulah mengapa jarak, waktu, dan kecepatan tak pernah terpisah dengan kesempatan. Ya, selamanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN YANG BERBEDA
Non-ficțiuneSebuah catatan tentang jejak dan nilai perjuangan tanpa cela, dalam rangkaian kisah kehidupan seorang pejuang mengejar tiga kemerdekaan yang diimpikannya. Saat ini Anda sedang membaca Buku Kelima yang mengisahkan tentang perjuangan lain yang harus d...