Makna

41 2 0
                                        

Minggu, 13 Oktober 2019. Menjelang shubuh, Widarto terbangun dalam kondisi umum yang lebih baik. Namun setelah itu dia membangun dialog yang cukup absurd dengan Nico, melompat dari satu musim ke belahan waktu lain yang sama sekali berbeda, lalu menyatu kembali ke dalam realitas ingatan hari ini.

"Tadi Nico yang jemput ayah dari Linggau?" tanyanya kepada putra keduanya itu.

Linggau itu sebuah kota kabupaten di Sumatera Selatan yang berjarak 785 kilometer dari Jakarta, jadi butuh waktu tempuh 14 jam untuk tiba di sana. Padahal 12 jam terakhir mereka bertiga berada di satu ruang yang sama.

"Ayah gak kemana-mana kok ... cuma mimpi," jelas Nico sambil menduga-duga ini pasti terkait kisah perjuangan lagi.

"Sekarang ayah dimana?" ujar Widarto kembali melempar tanya.

"Ayah sedang dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta," ujar Nico berupaya menggiring Widarto kembali ke ruang kesadaran spasialnya hari ini. 

Dan benar saja dugaan Nico sebelumnya ...

Widarto lantas bercerita tentang sebuah kisah yang sama sekali tidak pernah didengar baik oleh Nico maupun Ria sebelumnya. Alkisah ada dua orang yang mengaku sebagai Veteran Perang. Seorang diantaranya sudah jujur mengakui bahwa ia memalsukan statusnya sebagai Veteran Perang, sedangkan seorang lainnya tetap bersikeras mengaku bahwa dirinya adalah Veteran Perang. Di akhir cerita Widarto menjelaskan, bahwa dia akhirnya ditunjuk sebagai Saksi dalam sebuah Pengadilan Militer yang diselenggarakan untuk memutus kasus tersebut.

Kemudian tiba giliran Ria yang ditanya oleh Widarto ...

"Ria tanggal berapa berangkat ke Lahat?" tanya Widarto sambil menatap ke arah Ria.

Kota kelahiran Ria yang tak pernah ia kunjungi sejak puluhan tahun yang lalu itu, tiba-tiba muncul kembali dari balik ruang sinapsis Widarto.

Longterm memorynya masih bagus. Widarto masih mengingat dengan kuat urutan penugasannya di Curup, Linggau, Baturaja, Lampung, Lahat, Bangka, Palembang, Bandung, Singapura, Pertamina Jakarta, dan Pertamina Plaju. Dia pun dapat menjawab dengan pasti ketika ditanya ...

"Ayah pernah kuliah Jurnalistik dimana?" ujar Nico mengusik ingatan ayahnya.

"Pernah, di Lampung," jawabnya dengan yakin.

Di malam yang sama ...

Yanti bermimpi gigi gerahamnya tiba-tiba tanggal begitu saja. Dia sangat berharap mimpinya itu hanya bunga tidur tak bermakna.

Hari itu dengan sadar mereka bertiga menghindari makna yang mungkin ada di balik sebuah pertanda. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERJUANGAN YANG BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang