Kamis, 24 Oktober 2019. Hari ini Widarto dijadwalkan hemodialisa lagi untuk mengurangi edema. Nico segera teringat penjelasan dokter dialisis semalam. "Kimia klinik darah bisa dikoreksi melalui proses hemodialisa, tetapi bukankah rembesan plasma dari sistem aliran darah merupakan masalah yang berbeda?" logikanya mulai meraba dua tesis yang berseberangan.
Pukul 12:41 WIB, Widarto siap dipindahkan ke ruang hemodialisa di lantai 3 menggunakan salah satu dari dua lift yang tersedia di koridor belakang, bukan lift depan yang biasa digunakan oleh pengunjung atau keluarga pasien ICU.
Yanti merasa tingkat kesadaran ayahnya hari ini berkurang lagi. Tapi Fira punya pengalaman yang berbeda di ruang hemodialisa. Dia justru sempat bertatap mata dengan Widarto yang mencoba untuk menyampaikan sesuatu, kendati tak bisa dipahami oleh Fira. Ketika Fira menawarkan untuk membacakan Yasin, Widarto menganggukan kepala. Matanya terbuka menyimak ayat demi ayat yang dibacakan Fira. Tak lama kemudian matanya kembali terpejam.
Pukul 15:06 WIB, Nico menggantikan posisi Fira di ruang hemodialisa.
Pukul 15:12 WIB, Nico sempat menggoda Fira.
"Ayah bilang tajwid Fira belum begitu bagus," candanya. Fira tertawa, melepaskan tekanan dan ketegangan hari itu.
Sesaat kemudian Nico coba mengingat semua zat yang masuk ke dalam tubuh ayahnya hari itu. Ada pengencer darah Heparin Sodium 5000, Plasma Albumin 20% dosis 100 ml, Novorapid 50:50, Vascon 8 mg/50, VI 370 ml, dan ada pula OM2 40/40.
Konsentrasinya terpecah ketika suara alarm mesin dialisis berbunyi kencang dengan lampu merah yang berkedip terang. Ternyata ada gelembung udara yang harus dikeluarkan, sebelum proses hemodialisa dapat dilanjutkan kembali pada pukul 15:44 WIB.
Faika, ibu mertua Nico ada di ruang tunggu hemodialisa bersama Tonny. Dia datang secara terpisah dengan Nico, dan sore itu tepat pukul 15:50 WIB, Faika memutuskan untuk pulang lebih dulu didampingi Tonny hingga ke lobby utama.
Mata Nico kembali menyisir semua obat yang ada di kotak persediaan medis Widarto. Saat ia sedang mencatat ada Gentamicin Sulfate - antibiotik untuk antibakteri, datanglah perawat ICU yang membawa susu untuk diberikan kepada Widarto melalui sonde pada pukul 16:06 WIB sore itu.
Begitulah, memang banyak yang harus dicerna setelah kita menerima sesuatu!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN YANG BERBEDA
No FicciónSebuah catatan tentang jejak dan nilai perjuangan tanpa cela, dalam rangkaian kisah kehidupan seorang pejuang mengejar tiga kemerdekaan yang diimpikannya. Saat ini Anda sedang membaca Buku Kelima yang mengisahkan tentang perjuangan lain yang harus d...