Himpitan Waktu

80 3 0
                                    

Sabtu, 5 Oktober 2019. Ria mengabarkan kepada semua saudaranya bahwa Widarto semakin kehilangan nafsu makan. Dia menduga mungkin karena Widarto takut gula darahnya akan naik lagi. Sebab sehari sebelumnya gula darah Widarto sempat menembus angka 450 mg/dL, sebelum mendapat suntikan insulin dari Nico.

Pagi ini gula darahnya memang sudah turun menjadi 200 mg/dL. Namun Widarto hanya mau sarapan pagi dan minum air zam-zam yang dibawakan Ria. Ria sempat menangis ketika berpamitan sambil mencium kedua pipi Widarto. Dia sangat mengkhawatirkan kesehatan ayahnya.

Minggu, 6 Oktober 2019. Ria menginformasikan kepada saudara-saudaranya bahwa hari Senin Widarto dijadwalkan untuk konsultasi ke dokter di RSPAD Gatot Subroto, kemudian melakukan hemodialisa pada hari Selasa, lalu Rabu ke Poli Bedah RSPAD Gatot Subroto, dan Jum'at hemodialisa lagi seperti biasa.

Jadwal tersebut sangat ketat untuk kondisi Widarto yang sedang kekurangan asupan gizi, dan mengalami nyeri di kedua bahu. Tapi kondisi itulah yang mau tak mau mengharuskannya melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Widarto menyadari, bahwa dia harus berjuang keras di himpitan waktu dan jarak. Namun dirinya dilahirkan untuk 'menghadapi' bukan 'menghindari'.

Jadi jangan berharap ia akan menyerah!

Jadi jangan berharap ia akan menyerah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERJUANGAN YANG BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang