Selasa dini hari, 22 Oktober 2019. Tony suami Ria baru saja tiba kembali di RSPAD Gatot Subroto. Beberapa jam sebelumnya ia diminta untuk mengambil dua tas kanvas hitam yang sudah disiapkan oleh Nico sesuai permintaan Widarto pada tanggal 18 Februari 2018, sebuah permintaan untuk kondisi yang dipandang darurat.
Di dalam tas itu terdapat seluruh bintang jasa dan penghargaan milik Widarto yang sudah diurut berdasarkan tahun penganugerahannya. Ada pula ijazah serta sertifikasi pendidikan dan pelatihan yang telah dipilah menurut taksonomi militer dan sipil, dalam urutan tahun perolehan. CV dengan format standar Garnisun, beserta lampiran berbagai Surat Keputusan yang dibutuhkan semuanya lengkap berada di dalam tas yang dibuat khusus oleh Nico, sesuai ukuran clear holder dan ordner berdimensi besar yang digunakan untuk mengamankan beberapa dokumen penting yang tergolong rapuh karena faktor usia.
Nico juga mengingatkan Ria agar segera menyiapkan KTP dan KK asli Widarto beserta salinannya untuk disatukan ke dalam tas kanvas hitam tadi.
"Bila perjuangan ini harus berakhir, maka tak boleh ada kendala administrasi yang dapat menjadi penghalang prosesi penghormatan terakhir untuk sang pejuang," begitu suara hati Nico menguatkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN YANG BERBEDA
SaggisticaSebuah catatan tentang jejak dan nilai perjuangan tanpa cela, dalam rangkaian kisah kehidupan seorang pejuang mengejar tiga kemerdekaan yang diimpikannya. Saat ini Anda sedang membaca Buku Kelima yang mengisahkan tentang perjuangan lain yang harus d...