Suspek Stroke

70 3 0
                                    

Pukul 19:30 WIB. Bersamaan dengan tanda tangan terakhir yang ia bubuhkan, Nico mendapat informasi dari dokter tentang kecurigaan baru mereka terhadap serangan stroke. Karena itu Nico kembali diminta persetujuannya untuk rencana tindakan CT-Scan yang akan dilakukan malam itu juga.

Pukul 19:35 WIB. Nico menyampaikan ke seluruh saudaranya bahwa ia telah memberi persetujuan untuk semua tindakan yang diperlukan di ruang ICU maupun rencana CT-Scan malam itu.

Pukul 19:38 WIB. Yanti bertanya kepada Nico, "Apakah anak-anak nanti bisa mendampingi ayah mereka selama perawatan di ruang ICU?" 

"Mudah-mudahan bisa ya Mba," ujar Nico dengan harapan yang sama. 

Yani beserta kedua putranya, Anka dan Zizi tiba di rumah sakit hampir bersamaan dengan kedatangan ibu mertua Nico, Faika. Kedatangan Faika membawa belasan santri tahfiz dari Yayasan An-Nawa di bawah pimpinannya.

Beberapa saat kemudian Yanti datang ke rumah sakit dengan mata yang membengkak akibat tangis, Ria jalan bersisian dengannya melewati sebagian santri tahfiz yang menunggu di luar kamar. Satu per satu mereka menghampiri Widarto, mencium kening, tangan, dan kaki sambil mencoba meyakinkan diri bahwa Widarto masih sadar.

Tak lama setelah itu, bacaan Yasin dan doa untuk meminta kesembuhan mereka panjatkan bersama ke hadirat Allah SWT, dipimpin oleh salah satu santri tahfiz yang hadir malam itu.

Ketika pembacaan Yasin hampir berakhir, Nico melihat pesan error "Too many PVC" pada layar monitor. 

PVC atau Premature Ventricular Contraction merupakan denyut nadi tambahan yang abnormal. Denyut ini diistilahkan prematur karena muncul sebelum waktunya dari ventrikel jantung. PVC adalah salah satu bentuk aritmia (denyut jantung ireguler) yang paling sering terjadi. Tak lama kemudian grafik pada monitor itu berhenti. Nico segera memanggil Manda agar menyampaikan hal tersebut kepada perawat atau dokter jaga. Sesaat kemudian seorang dokter mengatur ulang perangkat tersebut, dan berhasil membuatnya kembali beroperasi normal.

Malam itu, semua hanyut dalam doa dan harapan yang sama. Tiada yang lain, kesembuhan untuk Widarto!

 Tiada yang lain, kesembuhan untuk Widarto!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERJUANGAN YANG BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang