Sebuah catatan tentang jejak dan nilai perjuangan tanpa cela, dalam rangkaian kisah kehidupan seorang pejuang mengejar tiga kemerdekaan yang diimpikannya. Saat ini Anda sedang membaca Buku Kelima yang mengisahkan tentang perjuangan lain yang harus d...
Kamis, 17 oktober 2019. Faika, ibu mertua Nico siang itu bertemu dengan dokter ruangan yang menyampaikan bahwa edema di lengan Widarto sudah mulai berkurang. Sedangkan untuk keluhan iritasi di bagian belakang tubuh karena posisi tidur yang tidak berubah, bisa menggunakan octenilin yang hari itu secara kebetulan sudah dibawakan Faika.
Beberapa sahabat Yanti semasa di SMP dan SMA datang menjenguk dan mendoakan kesembuhan untuk Widarto. Setiap hari memang selalu ada kerabat dan handai tolan yang datang berkunjung dan mendoakan kesembuhan untuk pejuang itu.
Malamnya Yanti melihat edema di lengan Widarto kembali membesar. Widarto kemudian bertanya kepadanya: "Kapan ayah pulang?"
Pertanyaan itu membangkitkan sebuah ingatan lama pada Nico, dimana ayahnya pernah menyampaikan sebuah keinginan untuk bisa wafat dan dimakamkan di hari Jum'at.
Nico segera membungkam ingatan itu, dan berharap hari segera berganti menjadi Sabtu, Minggu, Senin, atau hari lainnya kecuali Jum'at. Sebuah rasionalitas semu!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.