Runtuh

847 105 0
                                    

Semua kejadian itu telah diamati oleh wanita kepercayaan Erwin itu melalui kaca teropong. Selama misi penangkapan Female Titan, ia ditugaskan oleh Komandannya untuk mencari laporan-laporan tentang Annie Leonhart dan setelahnya misi berakhir, dia akan langsung pergi ke lokasi Erwin untuk memberikannya. Dia baru saja akan pergi, tapi ditengahnya perjalanannya ia melihat kegagalan ini.

"Sial... Kita tidak mendapat apa-apa dari misi sebesar ini. Dia rela berbuat sejauh itu untuk menjaga rahasianya. Dia sudah melarikan diri dan Yeagerlah yang membiarkan itu terjadi. Dia tidak bisa melakukannya, ketika melihat wajah Leonhart, dia diam membeku." Gerutu Rika kecewa dari atas atap rumah warga di Stohess.

Dia pun turun dari atap tersebut, dia akan berjalan kaki saja ke markas. Toh, jika dia menggunakan 3DMG dia akan terlihat mencurigakan. "Ugh..." Keluhnya, memegang kepalanya yang sering sakit setelah dia terhantam saat ekspedisi dua hari yang lalu.

Tak lama setelahnya rasa sakit itu pun reda. Namun, ia menyadari sesuatu yang aneh ketika melihat para prajurit yang berada di dekat dinding. Mereka kelihatan seperti telah melihat hantu, menatap kearah dinding bekas panjatan Female Titan.

*DEG!*

Rika pun tahu apa yang bisa membuat mereka merasa seperti itu, ketika melihatnya juga. Satu buah bola mata besar, menatap umat manusia yang ketakutan dari dalam dinding.

"Perintahmu, ketua!" Ujar Moblit berseru ketakutan. "Huh? Apa? Tunggu sebentar!" Hange tidak bisa memproses pemandangan itu, dia tidak tahu harus bertindak bagaimana. Tiba-tiba terasa ada yang mencengkram bahunya. "Pastor Nick?" Sahut Hange kaget.

"Apa pun yang kalian lakukan.... Jangan biarkan titan itu terkena sinar matahari!" Serunya pria itu keras, seakan bahaya benar menanti umat manusia. Hange pun menuruti perkataannya dan menyuruh pasukan untuk menutupi bagian berlubang itu dengan kain besar. "Kamu harus menjelaskan ini kepadaku Pastor Nick." Ungkap Hange membawa pria itu keatas dinding untuk introgasi.

Tanpa basa-basi, setelah rasa sakitnya menghilang. Rika segera meninggalkan tempat itu dan pergi menuju Erwin. Dia yakin masalah yang satu ini bisa diatasi oleh pasukan. Di tengah perjalanannya yang singkat, ia tak sengaja mendengar desas-desus warga kalau Dinding Rose telah ditembus.

"Sekarang... Kau harus bicara. Titan apa ini? Apa yang dilakukannya di dalam dinding dan juga, kenapa kalian menyembunyikannya selama ini?" Tanya si mata empat dengan nada serius.

"Aku masih ada kerjaan lain! Gereja dan pengikutku sudah hancur karena kalian. Semua ini salah kalian! Sekarang turunkan aku!" Omel Pendeta Nick kesal. Wanita brunette itu pun menggunakan wajah datar sambil berkata, "Dengan senang hati." Hange menarik kerah Nick dan mengarahkan tubuhnya ke tepi dinding.

"Ketua!" Moblit mencoba memberhentikannya, tapi Hange langsung menyuruhnya untuk mundur. "Jangan bercanda! Apa kau tahu kami dari Pasukan Pengintai sudah berkorban banyak selama ini?! Hanya untuk merebut kebebasan dari para Titan! Aku rela mengorbankan nyawaku sendiri demi hal itu! Aku tak memintamu untuk bicara, aku memerintah mu. Kau mengerti Nyawamu juga takkan begitu berarti!!!"

"L-lepaskan aku..." Suruh Nick. "Seperti ini? Sekarang?" Tanya Hange dengan merasa jijik.

"Ya!" Jawab Nick. "Bunuh aku dan kau akan mengerti! Kami hanya ingin menjalankan tugas, apa pun yang terjadi. Jadi, cepat lepaskan Aku!!

Manik coklat gelap wnaita itu menatapnya dengan kesal. Dia pun membanting Pastor Nick kembali ke tengah dinding dan kemudian terduduk pelan dan tertawa kecil.

"Aku bercanda. Aku tidak serius, kok." Ucapnya merubah nada bicaranya.
"Beritahu aku, Pastor Nick. Apa semua dinding ini terbuat dari Titan?" Tanya Hange semeriwing. "Ketua..." Sahut Moblit bersimpasti.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang