MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]

Keputusan

Suara melengking keluar dari alat suar sinyal yang ditembakkan. "Apa tugas kalian? Membiarkan diri terombang-ambing oleh apapun yang kalian rasakan saat ini? Bukan itu, kan? Tugas Squad khusus adalah untuk menjaga bocah itu agar tidak melukai dirinya sedikit pun. Meski harus mengorbankan jiwa kita." Ujar Levi kepada mereka.

"-Kita akan terus berkendara dengan kuda, kalian paham?" Perintah Levi, mereka bimbang. "Kami paham!" Balas Petra lantang.

"Terus seperti ini, sampai kapan!? Jika kita diam saja, semua bala bantuan akan mati!" Seru Eren tidak mengerti. "Eren, perhatikan jalannya!" Sorak Gunther. "Jaga kecepatanmu! Kita harus cepat!" Sambung Eld.

"Kenapa!? Jika Squad Levi tidak mengalahkannya, siapa lagi?!" Tukas Eren, sementara bala bantuan masih dibantai habis-habisan oleh Female Titan dibelakang mereka. "Ada satu lagi yang mati, mungkin saja tadi kita dapat menyelamatkan nya! Ada satu lagi yang masih bertarung, mungkin kita sempat—"

"Eren, perhatikan jalanmu! Teruslah maju!" Suruh Petra. "Apa kamu menyuruhku untuk mengabaikannya? Meninggalkan rekan-rekanku untuk mati, kemudian melarikan diri?!" Tanya Eren heran. "Ya, itu benar! Patuhi perintah Kapten!" Balas si rambut merah keras.

"Aku tidak mengerti, mengapa kita membiarkan mereka mati atau kenapa dia tidak menjelaskannya! Kenapa!?" Teriak Eren tidak menerima ini. "Itu karena Kapten sudah memutuskan sesuatu yang tidak diketahui alasannya! Kau belum paham karena kau masih baru! Jika kau mengerti, diamlah dan patuhi perintah!" Seru Oruo kesal dengan Eren yang masih jengkel.

Tapi setelah dipikir lagi, Eren menyadari sesuatu. Dia bisa saja langsung berubah menjadi Titan sekarang dan melawan Female Titan, menolong bala batuan. Dia tarik tangannya dan membuka mulutnya lebar-lebar.

"Apa yang kamu lakukan, Eren!? Kamu boleh melakukan itu hanya ketika nyawamu dalam bahaya. Kamu sudah berjanji pada kami, kan?!" Tukas Petra menahannya.

"Kau tidak salah. Jika kau mau melakukannya, lakukanlah. Aku akui, kau adalah monster yang sesungguhnya dan itu tidak ada hubungannya dengan kekuatan Titan milikmu. Entah dengan kekuatan apa kita menekan dan entah dengan kurungan apa kita mengurungnya. Dia tidak akan tunduk pada siapa pun."

"Eren, perbedaan antara keputusanmu dan keputusan kami terletak pada pengalaman. Tapi kau tidak perlu bergantung pada kekuatan itu. Pilihlah, percaya pada dirimu sendiri atau percaya pada Pasukan Pengintai. Aku tidak tahu, karena aku belum pernah percaya dengan kemampuanku sendiri dan percaya pada pilihan rekan yang aku percayai. Tapi tak ada yang akan pernah tahu bagaimana hasilnya. Jadi tentukanlah pilihan yang ingin kau ambil." Ujar Levi membiarkannya.

Eren memandang ke belakang, dan bersedia untuk mengigit tangganya. "Eren, percayalah pada kami." Ucap Petra. "Eren! Kau terlalu lama, cepat putuskan!" Seru Levi. Eren terdiam, mengerutkan bibirnya ke bawah.

"Aku akan terus maju!"  Putusnya dalam keadaan genting itu. Terdengar suara jeritan prajurit yang dibantai oleh Female Titan, perjaka bermanik hijau itu merasa sangat bersalah.

Titan itu sekarang semakin berlari cepat mengejar Eren. "Maju! Kita bisa menjauh!" Seru Levi, pasukan khusus beserta Eren tetap mengencangkan kecepatan kuda dan tiba-tiba,

*Bbbuuumm!!!!*

Berpuluh-puluh jangkar menusuk tubuh Female Titan, menjebaknya hingga tidak bisa bergerak lagi. "Maju sedikit lebih jauh lagi, setelah itu pakailah manuever gear. Kalian akan berjalan sendirian untuk sementara. Eld, pimpin regu. Setelah jarakmu dengan Titan cukup jauh, sembunyikan Eren. Bawalah kuda ku." Dengan itu Levi melesat dari sana menggunakan 3DMG-nya.

"Tidak mungkin... mereka mencoba untuk menangkap Titan itu hidup-hidup?" Gumam Eren menatap pasukan khusus.

"Bagaimana Eren? Lihat, kan? Kita berhasil menangkap Titan itu!" Tanggap Guther. "Ini adalah kekuatan Pasukan Pengintai! Jangan remehkan kami, bodoh! Bagaimana? Sekarang kau sudah mengerti?" Sambung Oruo, tertulis perasaan bahagia di wajah-wajah mereka.