Kekalahan

885 121 0
                                    

"Jaga jarak, dia sudah lelah. Sepertinya dia tidak bisa lari secepat sebelumnya. Eren mungkin ada di sekitar lehernya. Apakah dia sudah mati?" Ujar Levi bertanya pada Mikasa.

"Eren masih hidup! Titan itu adalah Titan cerdas dan tujuannya adalah menangkap Eren. Jika dia ingin membunuhnya, dia hanya tinggal menghancurkannya. Dia berjuang untuk lari setelah kesulitan membawa Eren dalam mulutnya." Balas Mikasa masih percaya.

"Tujuannya mungkin memang untuk memakan Eren. Jika begitu, Eren mungkin berada di dalam perutnya. Bisa diasumsikan jika dia bisa mati." Sela Levi berteori. "Dia masih hidup!" Potong gadis suram itu dengan nada kasar. "Semoga saja kau benar."

"Seandainya anda melindungi Eren, hal ini takkan terjadi!" Tutur Mikasa. Levi baru menyadari bahwa gadis yang sedang bersamanya sekarang itu adalah teman dekatnya Eren, makanya ia bersikap overprotective seperti itu.

"Kita harus memfokuskan tujuan kita menjadi satu. Pertama, kita harus menyerah untuk membunuh Female Titan—"

"Tetapi dia sudah membunuh banyak rekan-rekan kita!" Bentak Mikasa. "Selama dia bisa mengeraskan kulitnya, kita tidak bisa membunuhnya, turuti kata-kataku. Kita harus yakin Eren masih hidup, lalu menyelamatkannya dan segera meninggalkan hutan ini. Aku akan menyerang, kamu alihkan perhatiannya!" Seru Levi memerintah.

Mikasa akhirnya menyerah dan mengikuti rencana. Dia langsung melesat mendahului Female Titan, diikuti Levi dibelakang menyiapkan pedangnya. Seketika Titan itu membalikkan tubuhnya untuk menghajar Levi. Namun lelaki tersebut tidak mungkin disebut dengan panggilan prajurit terkuat umat manusia karena alasan sembarang. Ia langsung menyerang Female Titan dengan sangat cepat sepertinya kilat yang berputar-putar, sampai-sampai lawannya tak dapat mengeraskan kulitnya.

Pertama-tama pria itu membutakan mata musuhnya hingga ia kehilangan keseimbangan, lalu mencabik-cabik tubuhnya. Akhirnya tangan Female Titan yang menutupi lehernya pun terbuka. Mikasa mengambil peluang kecil itu untuk menebasnya. Ia mengarahkan manuever gear-nya kearah tengkuk Female Titan.

"Berhenti!" Sorak Levi.

Female titan mengeraskan tengkuknya, kemudian dengan punggung tangannya siap-siap untuk mementalkan Mikasa begitu saja. Untungnya Levi berhasil menarik Mikasa dari sana terlebih dahulu, walaupun kakinya harus keseleo karena tindakan gegabah gadis itu.

Levi langsung memotong mulut Female Titan, dan tampaklah tubuh Eren yang dikelilingi sesuatu yang berbentuk seperti kepompong yang terbuat dari lendir. Sontak pria tua itu segera mengambil Eren dan pergi kabur bersama Mikasa.

"Oi! Sekarang kita pergi dari sini!" Seru Levi pada remaja itu. "Kurasa dia baik-baik saja, tapi kondisinya sangat lemah. Lupakan Titan itu! Kita harus mundur."

Dibelakang keduanya terlihatlah wajah Female Titan yang menangis, sebelum tubuhnya mulai menguap menjadi ketidakadaan.

________________

.

.

.

.

Setelah ekspedisi yang gagal itu, Pasukan Pengintai kembali pada satu formasi, mayat-mayat dari para prajurit yang telah gugur dalam peperangan dikumpulkan dan dinaikkan keatas kereta.

Mikasa menatap Eren yang masih pingsan dengan khawatir, namun juga sedikit lebih lega karena dia sekarang berada di dekatnya. Tak sengaja saat berputar pandang, Mikasa melihat pada puluhan jasad prajurit yang sudah bertarung keras dengan jiwa dan raga mereka. Telah dibungkus di dalam kain, wajah masing-masing tertutup agar tidak dikenali lebih lanjut dan menyebabkan luka besar di hati.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang