Jawaban dan Dosa

459 53 1
                                    

Siang hari, di waktu yang sama, beberapa jam setelah Pasukan Pengintai dituntut untuk masuk penjara. Banyak kereta yang memasuki Ibu Kota Mitras.

Hal itu dikarenakan seluruh pasukan militer pergi menuju istana Raja, karena pada waktu itu adalah hari dimana Pasukan Pengintai akan dibubarkan dan Komandan mereka, Erwin Smith akan digantung di depan para penduduk Dinding Sheena. Saat ini pun dia sedang disidangi di istana, untuk mengungkapkan kata-kata terakhirnya.

"... Kehilangan Pasukan Pengintai berarti kehilangan tombak umat manusia. Yang melindungi kita dari musuh yang datang bukanlah perisai, melainkan tombak. Misalnya, andai saja saat ini, Dinding Rose ditembus. Para penduduk Dinding Rose sekali lagi harus mengungsi ke Dinding Sheena."

"-Persediaan makanan sudah dipakai saat pengungsian sebelumnya, dan sama sekali tidak ada sisanya. Dan lagi-lagi, para penduduk harus dipaksa bertarung untuk bertahan hidup. Dinding Rose dan Dinding Sheena. Karena umat manusia terbagi menjadi dua tembok itu, maka hal itu akan memicu peperangan antar saudara."

"-Meskipun tembok tidak ditembus sekalipun, cepat atau lambat persediaan makanan di Dinding Rose akan habis dan yang menembus Dinding Sheena bukanlah Titan, namun ada kemungkinan besar penduduk Dinding Rose akan menyerbu masuk." Aju Erwin yang mengguncangkan seluruh Pasukan Polisi Militer yang menjaganya.

"Perebutan kembali Dinding Maria. Kalau umat manusia menginginkan masa depan, hanya merebut Dinding Maria lah pilihannya." Lanjut pria berambut klimis itu.

"Untuk itulah Pasukan Pengintai tidak boleh sampai dibubarkan?" Tanya petinggi gemuk berpakaian elite dengan jas hijau.

"Langsung terjun menghadapi lawan adalah tugas Pasukan Pengintai. Terus mundur takkan menyelesaikan masalah apapun. Atau apakah anda semua memiliki sebuah rencana lain untuk menghadapi situasi sulit ini?" Ungkap pria bermanik safir itu, menatap mereka tajam.

"Ehem, Erwin. Aku paham dengan pernyataan mu itu, tapi alasanmu dibawa kesini bukan untuk membicarakan masa depan umat manusia di dalam tembok, dan juga bukan masalah sepele seperti pembunuhan. Pasal Enam Piagam Kemanusiaan, "Demi kelangsungan hidup umat manusia, tak boleh mementingkan kepentingan pribadi." Kau dibawa kesini karena tindak pelanggaran berat Piagam Kemanusiaan." Lanjut orang gemuk berjas hijau itu.

"Benar. Berkali-kali, kau menolak untuk menyerahkan Eren Yeager. Itu saja sudah membuatmu melakukan pelanggaran berat." Sambung petinggi disebelahnya yang mengenakan mantel hijau militer.

"Eren merupakan kunci penting perebutan kembali Dinding Maria!" Tukasnya berseru. "Yang berhak memutuskan hal tersebut bukanlah Pasukan Pengintai!" Balas pemerintah itu lagi.

"Eren Yeager adalah Titan yang kekuatannya belum kita ketahui! Membiarkannya hidup di dalam tembok merupakan tindakan beresiko! Dan kalau salah satu komandan ingin menguasainya sendiri itu mencurigakan, bukan?!" Sambung petinggi diseberang mereka yang berjas hitam.

"Akan tetapi, kau tetap mempertahankan pendapatmu. Tak hanya menculik dan menyembunyikan Eren, namun kau juga menutup mulut Dimo Reeves selamanya. Ini sudah merupakan pengkhianatan." Seru Jas hijau.

"Saat ini, bisa dibilang kau juga merupakan musuh umat manusia." Sambung petinggi gereja.

"Komandan Pixis." Panggil mantel militer. "Pasukan Penjaga Dinding dan Pasukan Pengintai sama-sama mempertaruhkan nyawa di garis depan. Sepertinya kalian telah membangun suatu hubungan yang erat, ya." Tuturnya.

"Saya sangat tidak setuju jika pandangan pasukan saya disamakan dengan Pasukan Pengintai. Saling membunuh sesama manusia itu merupakan suatu pemikiran yang bodoh."

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang