Senandung Bayangan

218 20 3
                                    

Enam bulan berlalu begitu cepat, sudah banyak kemajuan yang dibuat oleh pulau terpencil berisikan rakyat yang semulanya jauh ketinggalan peradaban zaman.

Tetapi dengan bantuan dari para Prajurit Anti-Marley Paradis perlahan-lahan sedikit terbantu dengan urusan teknologi dan lain-lainnya, dan kini, pelabuhan yang telah mereka nanti-nanti-berguna untuk menghubungkan Paradis dengan seluruh dunia-akhirnya selesai dibangun. Selain itu, pada hari yang sama dengan pembukaan tempat esensial itu, adalah penyambutan kedatangan tamu asing pertama Paradis dari negara lain, Negara Hizuru.

Kedatangan negara mereka akan diwakili oleh seorang wanita paruh baya anggun, bernama Kiyomi Azumabito. Penyambutan formal namun tak terlalu mewah dilaksanakan di atas pelabuhan dengan lancar. Selepas interaksi singkat antara Ratu dan Nyonya Azumabito, para rombongan Hizuru dibawa masuk ke dalam istana kerajaan untuk melakukan diskusi lebih lanjut mengenai negosiasi yang akan dilakukan antar kedua negara ini ke depannya untuk melawan Marley.

Tetapi sebelum sesi diskusi dimulai, ada satu hal penting yang ingin ditanyakan oleh Kiyomi kepada prajurit-prajurit Eldia.

"Apa kalian pernah melihat simbol ini?" tanya sang duta Hizuru sembari menunjukkan sebuah kain hitam kepada mereka.

Cuma kain berbahan dasar kapas biasa, namun yang menarik dari benda yang dipegang sangat hati-hati oleh wanita paruh baya itu adalah sebuah lambang kecil yang disulam di atasnya. Di situ tergambar sebuah lingkaran sempurna yang di dalamnya terisi oleh tiga pedang khas dari bangsa asia yang saling melingkar membuat bentuk segitiga.

Mikasa spontan menjadi yang paling terkejut di antaranya. Secara reflek memegangi pergelangan kanannya dengan kuat. "Itu..."

"Perlihatkan kepada mereka, Mikasa." tanggap Eren cepat, mengingat simbol yang pernah dilihatkan kepadanya sebelumnya.

"Tapi, ibuku berpesan untuk merahasiakan ini." Mikasa menjawab memberi Eren mata ragu.

"Kamu menunjukkannya kepadaku semasa kita kecil, kan. Pastinya dia menyuruhmu begitu untuk menunggu hari seperti ini untuk datang. Ayolah, tunjukkan padanya." Eren berujar lagi. Membuat keraguan gadis itu perlahan memudar.

Sang gadis berambut pendek tersebut melangkah maju. Membuka perban yang dulunya selalu melilit ketat pada tangannya, menampakkan lambang yang diukir permanen di kulitnya. "Simbol ini diberikan oleh mendiang ibu saya. Beliau juga meminta agar saya mewariskannya kepada anak-anak saya."

Kiyomi beserta orang-orang dari Hizuru lainnya tampak sangat terkejut. Kiyomi mendekati Mikasa, memandang sang gadis penuh haru. Tak menyangka kalau mereka akan pernah bertemu lagi dengan keturunan yang mereka kira telah lenyap di dalam pulau ini bertahun-tahun yang lalu.

"Sunguh... sunggguh perbuatan yang mulia!" Kiyomi menutur berasa ingin menangis dalam perkataannya.

Kiyomi bercerita, bahwa sekitar seratus tahun yang lalu, leluhur keluarga Azumabito yang merupakan putra Shogun waktu itu menjalin hubungan baik dengan Raja Fritz, dan kadang sering menetap di Pulau Paradis. Setelah Perang Besar Titan, Hizuru dikalahkan dan berada dalam kekacauan. Di tengah kekalutan itu, seorang anak dari keturunan keluarga Shogun tertinggal di Pulau Paradis.

"Anda adalah keturunan dari penguasa negara kami yang telah lama hilang. Andalah harapan Hizuru." Mendapati sebutan itu Mikasa menjadi agak segan dengannya. Siapa yang tidak?

Kalau selama hidupmu kamu berfisik beda sendiri dengan orang-orang disekitarmu dan saat kamu menginjak dewasa barulah kamu mengetahui alasan sebenarnya. Pastinya membuatmu merasa aneh. Apalagi kalau kamu dipanggil sebagai harapan sebuah bangsa besar.

Levi mengamati interaksi sayu di antara kedua orang yang saling diikat oleh keturunan tersebut seperti biasa, dengan perasaan datar. Informasi itu tidaklah terlalu mengejutkan, sebab sebelumnya Yelena pernah menyebutkan kalau Mikasa dan keluarga Azumabito ada hubungan darah, dan mereka semua sudah tahu kalau Mikasa itu adalah anak oriental.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang