Perjanjian Baru

119 11 1
                                    

Langit malam segeralah tiba mengunjungi negara di seberang lautan Pulau Paradis. Komandan Theo Magath mendapati dirinya merasa bingung akibat keadaan markas militer Marley yang rusuh sekali tidak seperti biasanya. Prajurit-prajurit berlari-larian sana kemari dalam keadaan panik.

Dia pun menanyakan alasan situasi tersebut terjadi kepada tangan kanan lamanya Koslow.

Koslow menjelaskan bahwa seluruh keluarga Tybur mendadak langsung datang ke markas tidak seperti yang dijadwalkan, akibatnya suasana markas jadi riweuh, sibuk mempersiapkan tempat untuk setiap anggota keluarga penting itu.

Magath tidak terlalu bereaksi heboh terhadap hal tersebut. Tidak seperti rekan-rekan lainnya. Nama keluarga Tybur itu tidak terlalu berkesan baginya. Magath pun menengok ke jendela. Sesuatu menarik atensinya. Lelaki dengan rambut buzz cut itu mendekatkan dirinya ke jendela dan dirinya melihat seseorang di halaman depan markas sedang memperhatikan Tugu Helos di bawah sana. Orang tersebut kemudian tak lama berjalan balik ke dalam markas.

Magath seperti familiar dengan wajah orang itu. Dimana dia pernah melihatnya?

Belum bisa terpikirkan olehnya, dirinya dan Koslow tiba-tiba dipanggil untuk menemui keluarga Tybur tersebut. Ya sudah, keduanya lalu bergegas pergi.

****

Koslow melirik ke sisi kanan dan kirinya, melihat prajurit-prajurit yang jauh jangkung daripada seluruh para tentara pasukan Marley. Mengingatkannya pada rakasasa.

Mereka semua berdiri berjejer di samping masing-masing sisi pintu ruangan seluruh keluarga Tybur bersinggah untuk sementara waktu, memasang muka tegas yang mengerikan yang bakal mengancam orang yang tidak sengaja berkontak mata dengan prajurit-prajurit itu.

"Mereka bukan prajurit Marley, tapi penjaga pribadinya keluarga Tybur." Koslow membisikkannya pada telinga Magath. Pintu masuk ke ruangan tersebut pun ditarik oleh salah satu prajurit di dalam ruangan, "Silahkan masuk." titahnya menonjolkan sebagian badannya dari balik pintu.

Magath dan Koslow pun masuk setelah pintu itu dibuka lebar untuk mereka berdua. Magath mengamati sekelilingnya. Di ruang tamu terlihatlah sekumpulan anggota keluarga yang pastinya adalah keluarga Tybur masing-masing duduk di sofa-atau bermain kejar-kejaran bagi anak-anak kecil penerus keluarga itu-dan juga ada para penjaga pribadi mereka yang menjaga di dalam ruangan selain di luar.

Seorang pria pun menghampiri kedua tetuah pasukan Marley tersebut. "Maaf karena datang mendadak seperti ini. Saya Willy. Kepala keluarga dari keluarga Tybur."

Pria itu memiliki rambut pirang keemasan yang panjang serta lurus seperti duta iklan shampo.
Rambutnya berkilau saking terawatnya. Dia memiliki garis rahang yang tajam dengan janggut tipis rapi di bagian dagunya. Pria itu memasang senyuman yang amat karismatik. Mata memandang dengan penuh kepercayaan diri. Benar-benar layaknya seseorang yang hidup dalam kemewahan yang berlimpah. Dialah orang yang tadi Magath lihat sedang memperhatikan Tugu Helos.

Willy Tybur mengarahkan tangannya kepada lawan bicaranya, mau mengajaknya berjabat tangan sekaligus berkenalan. Magath melirik tangan itu beberapa saat dan seusainya ia melihat lagi ke Willy Tybur. "Theo Magath, komandan unit Pejuang. Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda, Tuan Tybur." jawab Magath dengan suara tegas, akhirnya menjabat tangan Willy. Willy terseringai mendengar hal itu. "Senang bertemu dengan anda juga, Komandan Magath."

"-Kalau begitu, izinkan saya memperkenalkan anda kepada keluarga saya." Willy pun berjalan ke arah keluarganya. Mengenalkan ke Magath satu persatu anggota keluarganya. Istrinya, anak-anaknya, orang tua, dan juga adik kandung perempuannya, Lara.

Berbincang-bincang lama antara kedua pihak, akhirnya Willy pun mengajak Magath untuk mengobrol sendiri berdua dengannya di balkoni.

Willy Tybur mengistirahatkan dua lengannya pada banister balkon, mengistirahatkan sebagian berat badannya pada tiang-tiang yang menjaganya dari potensi kematian jatuh dari ketinggian. Pria dengan rambut pirang itu menatap kepada patung bronze yang ada di halaman markas.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang