Pasukan Khusus

1.5K 155 2
                                    

Markas lama Pasukan Pengintai, tidak lebih dari sekedar benteng tua. Meski terlihat menakjubkan, letaknya terlalu jauh dari dinding dan sungai. Akhirnya benteng tua itu tidak pernah terpakai lagi oleh pasukan pengintai. Disinilah Eren akan tinggal sampai hari ekspedisi ke 57 datang dan anggota baru bergabung.

Eren akan diawasi oleh Squad khusus dari pasukan pengintai. Biasanya lebih dikenal dengan Squad Levi. Ber-anggotakan lima anggota, termasuk juga Kapten Levi.

Petral Ral, telah membunuh 10 titan dan dengan tim 46 titan lainnya. Oruo Bozad, membunuh 39 titan dan dengan tim 9 titan. Erd Gin, membunuh 14 titan dan dengan tim 32 titan lainnya. Terakhir Gunther Schultz, membunuh 7 titan dan dengan tim 40 titan lainnya.

Mereka adalah anggota tertinggi dalam pasukan pengintai yang dipilih langsung oleh Levi, dan ketika Eren mengamuk, orang-orang tersebut dapat dengan mudah membunuhnya.

Sedari pagi mereka sudah beranjak menuju markas lama itu, dan seperti biasa Levi langsung menyuruh mereka untuk membersihkan tempat tersebut. Ada sebuah rumor yang disebarkan dikalangan prajurit tentang Kapten Levi, sebelum ia bergabung dengan Pasukan Pengintai.

Dia adalah seorang penjahat terkenal dari kota bawah tanah. Tidak ada yang tahu bagaimana dia bisa bergabung dengan Pasukan Pengintai, yang hanya prajurit biasa ketahui adalah tiba-tiba suatu hari Levi masuk ke dalam pasukan pengintai akibat Komandan Erwin.

****

Senja harinya di dalam Dinding Rose, Erwin sedang duduk manis di dalam kantornya, merencanakan startegi dan rencana ekspedisi ke 57. "Jadi dalam 30 hari, kita akan pergi keluar dinding dan membangun pangkalan disana? Sudah pasti kita akan membawa prajurit-prajurit yang baru lulus juga. Menurutku ini keputusan yang terlalu buru-buru." Ujar Mike padanya, tak menolehkan padangannya dari jendela.

"Posisi Eren saat ini hanya sementara, kita harus bertindak cepat agar segera mendapatkan persetujuan resmi dari pusat. Jika tidak cepat atau lambat, Polisi Militer akan membuat langkah lain untu—"

"Paling tidak, ketika berbicara denganku bisakah kau melepas topeng itu, Erwin?" Ungkap Mike, Erwin memutar kepalanya kearah Mike dan tersenyum tipis.

"Kau benar-benar pandai mencium sesuatu yang tidak beres, Mike." Puji Erwin setelahnya. "Sayang sekali kau belum memberitahuku apa-apa." Tutur Mike kecewa. "Aku akan memberitahumu saat waktunya telah tiba." Erwin kembali fokus pada peta rencananya.

"Hm? Sepertinya ada yang berkunjung." Ujar pria berkumis itu pun membukakan pintu jendela untuk seseorang. Sesaat kemudian masuklah Perempuan berjubah hitam tersebut ke dalam kantor itu.

"Rika. Pas sekali kamu datang, bagaimana dengan liburanmu?" Tanya Erwin bersemangat. "Baik, kurasa..." Jawab Rika, memalingkan wajahnya ke samping, menjauhkan kontak mata dengannya.

"Apanya yang baik? Dia sama sekali tidak istirahat, sudah kubilang tapi tidak mau. Malah, dia datang ke Persidangan kemarin." Mike segera memotongnya. Rika mendesis pada pria itu, karena mengatakan sesuatu yang tidak diperlukan.

"Kamu tidak istirahat sama sekali ya? Padahal aku menyuruhmu untuk istirahat agar bisa kamu merasa lebih segar dan nyaman." Keluh Erwin, menaruh tangannya dibawah dagunya.

"Aku cuma tidak ingin ketinggalan informasi apa pun. Dibanding itu, ada yang ingin ku bicarakan. Selesaikan dulu kerjaanmu itu, aku akan menunggu." Ujar Rika beranjak duduk di ambang jendela, mengambil sebuah buku dari lemari untuk dibaca. Lima belas menit itu berlalu dengan kesunyian total.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang