Tiga tahun telah berlalu semenjak dimulainya pelatihan korps kadet akademi militer unit ke 104. 214 kadet dari unit ke 104 telah lulus dari pelatihannya pada malam tahun 850. Sekarang mereka sudah dapat memilih antara tiga cabang yang ingin dituju masing-masing individual.
Yang pertama, Pasukan Penjaga Dinding. Tugas mereka adalah mempertahankan dinding, kota dan warga-warganya, serta memodifikasi senjata dinding.
Kedua, Pasukan Pengintai. Tugas mereka adalah menjelajah ke luar dinding, melawan Titan, dan mengambil kembali tanah yang telah diambil Titan dari umat manusia.
Dan terakhir adalah Polisi Militer. Tugas mereka adalah untuk melayani Raja dan bekerja di dalam interior Dinding Sheena.
Hanya 10 kadet terbaik dalam angkatan saja yang dapat memasuki pasukan yang melayani Raja secara langsung. Dan untuk angkatan 104 orang-orang tersebut adalah, Mikasa Ackerman, Reiner Braun, Bertolt Hoover, Annie Leonhart, Eren Jaeger, Jean Kirstein, Marco Bott, Connie Springer, Sasha Blouse, dan Christa Lenz.
"Sepertinya tugasku sudah selesai disini." Gumam seorang berjubah hitam. Dia datang untuk terakhir kalinya mengamati upacara kelulusan para kadet. Karena tidak ada hal yang perlu menjadi perhatiannya lagi. Dia memutuskan untuk pergi.
_____________________
.
.
.
.
.
*Tok... Tok...*
Orang berjubah itu mengetuk pelan jendela ruangan atas gedung, lebih tepatnya kantor pribadi komandan Pasukan Pengintai. Beberapa saat kemudian seseorang di dalam ruangan itu mengizinkannya masuk. Lantas orang berjubah hitam itu membuka pintu jendela.
"Baa!!" Kejut Mike tiba-tiba, muncul di hadapannya seperti hantu. Orang itu hampir terjatuh, tetapi karena refleknya yang bagus ia berhasil mendaratkan dirinya diatas lantai dengan selamat.
Spontan dia membuka tudung jubahnya, menampakkan wajah feminim miliknya. "Mike...!" Geram dia, cepat menoleh kearah pria tersebut dengan aura suram berada di belakangnya. "Kenapa kamu Rika? Apa aku berbuat suatu kesalahan?"
"Apa katamu!? Mengapa kamu mengejutkan ku seperti tiba-tiba? Kayak orang gak ada kerjaan aja! Kalau aku tidak sempat mendarat duluan, bisa mati aku!" Cecar Rika, menatap Mike tajam seakan mengancam apakah dirinya ingin mati.
"Iya deh, maaf-maaf. Aku cuma ingin menghiburmu saja." Balas pria itu, acuh tak acuh. "Ini caramu menyemangati orang? Dengan hampir membunuh mereka!" Perempuan itu lanjut mengomeli lawannya yang hanya ditanggapi dengan tawa meremehkan.
"Ahem..." Terdengar sebuah dehaman dari orang yang tengah duduk di meja kerjanya. Sekejap menghentikan sepasang lekaki dan perempuan itu dari pertengkaran yang tiada akhirnya. "Jadi, apa kalian sudah selesai? Atau kita perlu mengundurkan lebih banyak waktu lagi?" Keduanya langsung memperbaiki posisi masing-masing, dengan Rika masih menyimpan rasa kesal.
Pria beriris biru itu malah mendengus, menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu, Rika, bagaimana dengan pengamatan terhadap angkatan 104?" Tanyanya mengubah topik. Rika memasang mukanya ke depan, melaporkan hasil pengamatannya selama tiga tahun terakhir. Sementara Mike menutupi kedua pintu jendela.
"Aku berani berkata bahwa angkatan sekarang ini memiliki prajurit terkuat yang pernah kulihat sejauh ini. Selama pengamatan tidak ada tanda-tanda aneh yang menunjukkan mereka bersengkokol dengan Kolosal dan Armor Titan, maupun Titan misterius waktu itu. Namun ada 4 kadet yang menarik perhatianku."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]
FanfictionSejak pertama kali Pasukan Pengintai beroperasi, mereka telah dibenci oleh masyarakat di dalam dinding akibat banyaknya prajurit yang menjadi korban jiwa serta pengorbanan sia-sia yang sama sekali tidak membuahkan hasil. Tetapi pada tahun 845, Koma...