Apa yang Harus Dilakukan

1.2K 150 2
                                    

Setelah kehebohan Titan penelitian yang dibunuh. Polisi Militer melakukan pemeriksaan terhadap manuever gear kadet-kadet baru yang belum bergabung dari ketiga cabang militer.

"Kapan terakhir kali kamu mengganti shaftmu?" Tanya prajurit Polisi Militer laki-laki pada Sasha. "Enam hari yang lalu. Tepat setelah operasi pembersihan." Jawabnya. "Sama persis dengan yang ada di catatan." Balas rekan wanitanya yang memegangi kertaa data. "Baiklah, selanjutnya." Seru Polisi Militer tersebut berdali ke prajurit lainnya.

"Orang yang membunuh Titan itu, mereka pasti sangat membenci Titan." Kata Connie pada teman disampingnya. "Tapi pada kenyataannya mereka malah membantu Titan. Kemarahan mereka mungkin sudah terlampiaskan. Tapi ini merupakan pukulan telak untuk umat manusia." Ujar Armin menanggapi.

"Aku mengerti mengapa mereka melakukannya, karena aku ini orang bodoh... Sebelum aku melihat Titan-titan itu, aku benar-benar ingin bergabung dengan Pasukan Pengintai. Tapi aku tidak ingin melihat mereka lagi. Hari ini, kita dipaksa untuk segera memutuskan pasukan mana yang akan kita pilih." Kemudian Connie melihat kearah Jean yang bertingkat aneh kemarin hari. Apa yang sedang dipikirkannya semalam saat jasad-jasad itu dibakar? Dia tiba-tiba ingin masuk ke Pasukan Pengintai.

"Sial... Hei, Annie. Bagaimana menurutmu? Bahkan Jean ingin bergabung dengan Pasukan Pengintai." Desau Connie geram.

"Biasa saja." Jawab Annie santai. "Kau akan bergabung dengan Polisi Militer, kan? Mungkin aku akan masuk kesana juga denganmu." Ujar Connie. "Jika seseorang menyuruhmu untuk masuk jurang, maukah kamu melakukannya?" Tanya Annie tiba-tiba.

"Apa itu? Tentu saja tidak." Tukas Connie. "Lalu mengapa kamu tidak membuat keputusanmu sendiri? Kalau kamu Armin, bagaimana?" Tutur Annie setelahnya.

"Eh!? Aku... menurutku jika kamu tahu cara untuk mati, suatu hari kamu akan mati juga. Tapi aku tidak mau." Kata perjaka bergaya rambut bob itu. "Begitu ya, kamu sudah menentukan pilihanmu." Tanggap Annie lega. "Yah... Aku sudah lama memikirkan nya." Lanjut Armin.

"Yang benar saja. Armin, kau juga?" Cela Connie tercengang. "Kamu lemah, tapi kamu punya tekad yang kuat." Puji Annie kepada Armin yang sejujurnya agak terkejut, tapi hanya satu hal yang bisa ia katakan, "Te-terima kasih."

"Annie, sebenarnya kamu ini orang yang baik juga, ya? Sepertinya kamu tidak mau jika kami bergabung dengan Pasukan Pengintai. Bukan kah itu alasan kamu bergabung dengan Polisi Militer?" Setelah mengatakan itu, Armin menatapi manuever gear-nya gadis yang rambutnya disanggul itu.

"Tidak juga. Aku hanya ingin bertahan hidup." Ucap Annie menyatakan.

****

"Mereka belum menemukan pelakunya ya? Siapa yang bisa melakukan ini?" Ujar Rika diatas kuda hitam yang ia namakan Schwarz. Selama pemeriksaan manuever gear para kadet, Squad Levi beranjak kembali ke benteng tua itu lagi. Sekarang mereka sedang melakukan beberapa kali patroli keliling.

"Tetapi yang lebih penting lagi, apakah kita akan mendapatkan anggota baru? Setelah melihat Titan yang memakan manusia dan teman-teman mereka, aku tidak terlalu yakin. Aku penasaran, adakah orang yang masih punya nyali untuk bergabung."

Mata Rika ikut bergerak mengikuti arah dimana Eren pergi, dia pun memacu kudanya ke depan. "Hm... Mereka kabur menggunakan manuever gear. Tapi setelah diperiksa, tidak ada tanda-tanda prajurit yang menggunakannya tanpa izin tadi pagi."

"Keterampilan mereka juga harus sangat bagus untuk membunuh Titan dengan cepat..." Gumam Rika seraya menunggangi Schwarz. Saat melamun dalam pikirannya, ia kembali mengingat kembali jasad prajurit yang ia temukan bersama Jean waktu itu. Sesuatu terklik di otaknya dan dia segera berputar arah.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang