Festival Mayat

106 9 0
                                    

Rika dan Levi mendarat di atas tiang speaker bersamaan lagi ketika Beast Titan tiba di arena pertempuran, yang kemudian diikuti oleh beberapa prajurit yang lainnya. Mereka berdua mengamati langkah Zeke selanjutnya dari tiang speaker.

"Datang juga dia." ucap si pria dengan rambut hitam pekat sambil memasukkan kembali bilah pedangnya ke dalam kompartemen. Rika melirik ke Levi dan sebaliknya Levi memutar kepalanya ke Rika. Mereka saling bertatap-tapan, lalu seakan-akan mengerti sesama secara batin keduanya sama-sama mengangguk.

"Mari kita akhiri malam yang panjang ini." Demikian Rika mengerahkan perintah pada para prajurit di sisinya untuk menyerang para Titan Shifter-nya Marley.

Lontaran serangan berlangsung dari masing-masing kubu yang berperang. Rika menghindari tembakan senjata Cart Titan dengan mudah, tidak satu pun peluru mengenainya. Menukik ke bawah kemudian bergolek ke kanan, wanita bersurai hijau-kebiruan itu mendadak berubah haluan dan menepi ke dalam sisa bangunan yang sudah setengah dihancurkan akibat pertempuran Eren-Mikasa melawan War Hammer Titan.

Setelah berada di dalam, Rika mengintip keadaan sekitarnya lewat jendela yang pecah di kegelapan. Di kanan dia melihat Mikasa sedang berusaha meledakkan kristal yang mengurung Lara Tybur berharap kristal itu akan pecah atau minimal retaklah. Tapi, kekuatan pengerasan punya War Hammer Titan benar-benar absolut. Lebih keras daripada ledakan senjata yang mengimitasi ledakan petir.

Sementara itu di sisi kiri dia nampak rekan-rekannya sibuk mengurusi ketiga Titan berakal lainnya, sampai ada dua prajurit yang dibunuh oleh Cart Titan dan satu yang digeprek Jaw Titan.

Meski pun tadi Rika bilang kalau mereka akan mengakhiri pertempuran ini... Situasinya mulai kelihatan memburuk. Bukan yang paling terburuk yang pernah mereka hadapi sih. Tapi, intinya masih tidak bagus.

Seharusnya Cart Titan dan Jaw Titan masih terjebak di dalam jebakan lubang dan tidak bisa ikut bertarung seperti sekarang. Kalau pun akhirnya keduanya bisa keluar dan datang, kubu Paradis sudah duluan minggat dari Marley. Tidak seawal ini. Karenanya, pasokan gas dan tombak petir lebih banyak digunakan, dan Beast Titan harus berlebihan melempar batu ke arah mereka. Bala bantuan Marley juga mulai berdatangan di pelabuhan.

Selain itu, sebentar lagi kapal balon udara yang akan membawa mereka pulang akan tiba, apabila mereka tidak bisa mengalahkan Jaw Titan dan Cart Titan sekarang, bisa saja satu-satunya jalur melarikan diri mereka hilang, ditembak jatuh.

"Payah sekali kau Yelena. Dasar tidak kompeten." Rika mengumpat dengan mata sinis. Wanita dengan rambut pendek terang itu lalu melihat ke jam sakunya. Waktunya sudah mepet. Tinggal beberapa menit lagi sebelum kapal balon udara sampai.

Satu hal penting lagi yang dipikirkan Rika adalah membawa Zeke bersamanya ke atas kapal balon udara.

Sebelumnya saat tahap perencanaan, antara Rika dan Levi diutus untuk berpura-pura membunuh Zeke di depan rekan-rekan Marley-nya, lalu membawanya kabur aman tanpa dideteksi. Yang paling berpeluang bisa untuk melaksanakannya maka dialah yang melakukannya. Rika harus memastikan kalau dialah yang akan membawa Zeke.

Perhatian Rika ditarik lagi oleh Eren. Meski pun masih terjebak di udara. Dia masih bersusah payah menggigit kristal keras Lara Tybur biar pun tidak berhasil. Eren tak berpikir lama untuk keluar dari wujud Titan-nya dan melakukan transformasi untuk ketiga kalinya.

Rika tidak tahu dia harus merasa bangga dengan itu atau tidak. Kemampuan Eren berkembang pesat sehingga dia bisa berubah menjadi Titan tiga kali secara terus-menerus tanpa merasa letih. Dulu-dulu, pertama kali dia melakukannya satu saja sudah membuatnya pingsan.

Selesainya Rika pun menoleh balik ke arah target yang perlu dia selamatkan. Zeke dalam wujud Beast Titan mengambil dua bongkahan bangunan besar dan meremuk mereka di tangannya kemudian melakukan serangan jitunya.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang