Rika mengusap samping rambutnya ke belakang telinga. Baru saja bangun tidur, Rika langsung dipanggil ke ruang rapat strategi dan disungguhkan berita mengejutkan dari Hange.
Berita apakah itu kalian bertanya?
Katanya ada yang membocorkan informasi soal Eren dan para prajurit Anti-Marley yang ditahan dan telah menyebarkan ke masyarakat umum. Dan sekarang dikabarkan bahwa ada beberapa warga yang memulai aksi demo di depan markas-markas militer, mempertanyakan sikap yang diambil oleh pasukan yang dinilai kurang masuk akal.
Alasan mengapa aksi penahanan dirahasiakan itu persis karena ini. Keributan besar pasti akan terjadi begitu masyarakat tahu. Makanya tidak diberitakan, untuk menghindari terbentuknya protester yang dapat mempecah-belah kesatuan pulau.
Kalau ada tercipta konspirasi-konspirasi di antara masyarakat, kepercayaan mereka terhadap militer negara akan menurun, dan itu bukan hal yang baik di saat penuh kebingungan ini. Malahan sangat buruk. Bisa-bisa terjadi perseteruan yang dapat mengakibatkan pertumpahan darah.Maka dari itu para komandan dari masing-masing cabang militer segera mengerahkan perintah kepada pasukan mereka untuk mencari dalang dari bocornya informasi itu. Pokoknya hari itu juga hama-hama itu harus ditemukan tanpa terkecuali.
Setelah hampir setengah hari dilakukan penggeledahan, empat pelaku pun ditangkap dan dibawa ke markas Pasukan Penjaga Dinding di Distrik Trost. Keempat orang itu semua berasal dari Pasukan Pengintai. Mereka adalah Holger, Beam, Louise dan Floch. Rika memerintahkan prajurit yang menahan mereka untuk mengumpulkan keempatnya di dalam ruangan selagi dia pergi memanggil Hange.
Saat kembali bersama Hange, ternyata gedung markas itu telah dikepung para wartawan dan protester. Meski begitu Rika dan Hange tetap maju melewatinya. Ketika melihat kedua perempuan itu, tentu saja wartawan-wartawan itu langsung mendesak jawaban dari Rika dan Hange.
Namun, dia dan si komandan brunette itu mengunci mulut rapat, tak memberikan mereka komentar apa pun, hingga Peaure dan Roy (para wartawan Berg Newspaper—perusahaan surat kabar yang jasanya dulu Hange gunakan untuk mengedarkan kabar tentang kudeta dan kebenaran dunia) menghalanginya.
"Hange-san! Kemenangan yang Yeager bawa memberi kita masa depan dimana Bangsa Eldia bisa hidup! Kalau itu benar, seharusnya seluruh masyarakat Eldia punya suara tentang bagaimana Yeager diperlakukan!"
"Hange, kamu bilang kalau kebenaran itu mesti diketahui semua orang. Apa kamu sudah berubah pikiran?" Roy mengurut dada. Dia kecewa berat dengan Hange kalau benaran mau menutup informasi dari masyarakat, sama seperti Rod Reiss dulu.
Sebal dan frustasi akhirnya Hange membuka suara, "Situasinya berbeda! Dinding kita sudah terbuka dengan dunia luar, informasi memiliki arti yang berbeda!" Dia pun mendorong paksa Peaure dari jalan dan membuka pintu gerbang markas. "Semua ini demi kelangsungan Bangsa Eldia." ujar Hange dengan tatapan dingin sebelum masuk bersama Rika.
****
Tiba di ruangan, seiring menutup pintu, Rika melihat para prajurit berbaris mengelilingi empat terdakwa yang duduk di tengah ruangan itu. Hange segera berjalan ke arah mereka, sedangkan dia ikut berdiri di sebelah Jean.
Rika mengedarkan pandangannya lagi ke tengah ruangan. Dia pun menangkap sorot Louise sedang meliriknya. Mereka saling bertukar pandang. Gadis berambut pirang itu berkedip beberapa kali sebelum mengalihkan matanya ke depan.
"Jadi kalianlah yang membocorkan informasi Eren?" Hange menarik satu kursi kosong dan duduk di depan mereka. "Kenapa kalian melakukan ini?" tanya Hange dengan muka garang.
"Karena Eren harus dibebaskan." Floch mengaku. Tidak ada sedikitpun keraguan atau rasa takut pada suaranya. Dia serius dengan tujuannya. "Eren tidak melakukan kesalahan. Dia hanya melakukan apa yang mesti dilakukan. Dia menyerang musuh dan menang. Kekuatan Rumbling akan menjamin kehidupan orang-orang Kerajaan Eldia yang baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]
FanfictionSejak pertama kali Pasukan Pengintai beroperasi, mereka telah dibenci oleh masyarakat di dalam dinding akibat banyaknya prajurit yang menjadi korban jiwa serta pengorbanan sia-sia yang sama sekali tidak membuahkan hasil. Tetapi pada tahun 845, Koma...