Para Pemburu

696 85 1
                                    

Eren memukul wajah Reiner sangat keras, yang mengakibatkan mereka berdua jatuh menghantam tanah. Asap menyelebungi mereka berdua, Kemudian Mikasa yang berada disamping dinding menatap ke kolosal titan bertholdt yang berada diatas.

"Ackerman!" Panggil seorang wanita bernada monochromatic itu, gadis oriental itu langsung menatap Rika yang wajahnya masih tertutupi dengan jubah. "Setelah asap itu hilang, tidak ada kesempatan kedua, kita harus membunuh mereka."

"Apa maksud anda berkata seperti itu!?" Seru Mikasa bertanya. "Kamu tadi sempat ragu, kan." Ucap wanita itu, manik abu-abu itu membulat dalam kemaluan. "Begini, sekarang dengarkan rencana ku..."

Diatas, kolosal Titan yang baru saja berubah mengarahkan tangan raksasanya kearah para prajurit. "Semuanya melompat lah dari dinding!!" Teriak Hange memperingati.

"Dia merebut Ymir!!!" Seru Historia. Ditangan Bertholdt tergenggam Ymir dan satu prajurit lagi. Kemudian dia melemparkan mereka masuk ke dalam mulutnya. Hal itu membuat Historia yang malang syok. Semuanya berhasil menjauh dari Bertholdt.

"Kh...! Semuanya, bersiap untuk menyerang! Kita akan mengalahkan Kolosal titan. Dia ancaman untuk semua umat manusia! Serang si besar itu!!!" Perintah Hange menggertakkan giginya.

Semuanya prajurit melesat kearah Kolosal Titan dan mengincar tengkuknya. Bertholdt menghalangi mereka dengan tangannya, tetapi karena massa tubuhnya besar gerakkannya sangatlah lambat, sehingga pasukan berhasil mencapai bagian belakang lehernya.

PPSSSSSHHHHH!!!!!!

Kolosal Titan langsung mengeluarkan uap panasnya yang membuat prajurit terpental. Titan tanpa kulit itu terus mengeluarkan uap panasnya yang dapat menyebabkan luka bakar. "Dia mau lenyap lagi?" Keluh Hange mengamatinya.

"Tidak, ada yang beda. Waktu itu dia langsung lenyap, tapi sekarang dia menahan wujudnya dan mengeluarkan uap panas." Armin mengarahkan jangkar 3DMG-nya kearah kolosal titan, dan jangkarnya langsung mental. "Kita tidak bisa menyerangnya dengan manuever gear! K-kita harus bagaimana?!" Hange pun berpikir, menutup matanya.

"Kita tidak bisa apa-apa, kita harus menunggunya. Kelompok tiga dan empat, ambil posisi di belakang target. Rashad yang memimpin. Kelompok dua akan menunggu disini, Lauda yang memimpin. Kita tidak tahu seberapa lama dia terus seperti ini, tapi suatu saat dia jelas harus keluar. Kita akan menunggu momen itu untuk menyerang. Dengar, lupakan tujuan untuk menangkap mereka. Bunuh mereka dan jangan ragu lagi."

"-Armin dan Kelompok satu ikuti aku! Kita masih ada urusan dengan Armor titan!" Seru Hange melompat dari dinding menuju Eren.

"Christa, Connie! Mundur dan tolong urus dua orang yang terluka." Ujar Nifa pada keduanya. "Tunggu! Ymir tidak mungkin sudah mati. Tolong... selamatkan dia!" Pinta Historia.
"Dimana Reiner dan Bertolt?! Mereka tidak membawa peralatan 3DMG mereka! Tolong, selamatkan mereka berdua!" Ucap Connie yang tidak sempat melihat kedua pengkhianat itu yang berubah.

Kembali pada Eren dan Reiner, mereka saling bertarung dibantu oleh Rika dan Mikasa. Eren dipukul keras oleh Reiner hingga terlempar. Armor Titan berjalan lamban menuju Eren. Rika dan Mikasa mencoba untuk menebas melewati baja Armor Titan tapi tidak berhasil sama sekali, malahan masing-masing pedang mereka hancur. Sama seperti tangan Eren ketika melayangkan sebuah pukulan ke lempengan baja yang mengelilingi tubuh Armor Titan.

"Eren!" Seru Mikasa, ketika melihat si brunette akan kalah, ketika dibabak belur Reiner. Beberapa saat berlalau, akhirnya dirinya dapat beregenerasi. Mikasa mencoba keras untuk menghancurkan baja Armor titan dengan pedangnya dengan marah. "Berhenti, pedang kita tidak mempan. Kalau kamu melakukan itu terus kita hanya akan kehilangan persediaan saja." Seru Rika meremas pundak gadis itu.

MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang