2. I Like Her Eyes

11.1K 948 23
                                    

🍂🍂🍂

Kayara dan Zuya bertemu tanpa saling mengingat satu sama lain, mereka berada di toilet bersama untuk beberapa menit bahkan sempat saling bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayara dan Zuya bertemu tanpa saling mengingat satu sama lain, mereka berada di toilet bersama untuk beberapa menit bahkan sempat saling bicara. Kayara pamit keluar toilet lebih dulu, ia berjalan melewati meja Adrian begitu saja dan ketika tiba dimejanya, Alvaro sudah tidak lagi disana, Kayara mendadak bingung. "Kemana Alvaro," gumamnya.

Kayara berjalan keluar kafe dan melihat pria itu berdiri di depan dengan ekspresi gelisah, ketika Kayara sudah menghampirinya, ia pun mengomel. "Kamu ke toilet kok lama banget sih, ngapain aja?"

Kayara tidak bisa berkata-kata, ucapan Alvaro membuat mulutnya menganga tidak percaya.

"Aku tiba-tiba ada urusan dan ini mendadak, aku nggak bisa anter kamu pulang jadi aku pesankan taksi, tunggu sebentar, oke." Alvaro lalu berjalan meninggalkan Kayara yang masih mematung.

Sadar jika ia ditinggalkan, Kayara tidak terima, ia pun berusaha mengejak Alvaro. "Alvaro! Al, tunggu, kamu ninggalin aku gitu aja?"

Alvaro dari dalam mobil menurunkan kaca. "Sorry, Kayara, tapi aku sudah pesankan taksi, nanti aku hubungi lagi."

"Al?! Alvaroooo!! Aishh!" Kayara kesal bukan kepalang, ia menggeram marah lalu setelahnya menelpon seseorang untuk meminta jemputan.

Sementara itu, Adrian berjalan menghampiri Zuya, ia mengira jika putrinya itu sudah masuk mobil, namun ternyata, dia masih berdiri di depan kafe. "Kamu lihat apa?"

Zuya mendongak untuk menoleh pada papanya. "Nggak ada apa-apa, ayo pulang."

Adrian mengangguk dengan senyumnya lalu melangkah menuju mobil. Kayara yang berdiri di depan kafe kembali melihat-lihat sekitar, matanya tiba-tiba bertemu dengan gadis kecil yang tadi sempat ia temui di toilet, malu jika masih memasang ekspresi marah, Kayara pun mengganti mimik wajahnya dengan ekspresi biasa, ia juga melemparkan senyum tipis, dan tentu saja, gadis itu membalas senyumnya.

Kayara memperhatikan gadis itu yang berjalan di tuntun oleh seorang pria, tiba-tiba, ada perasaan aneh saat ia menatap punggung pria itu, dia merasa seperti mengenal sosok itu, namun dengan cepat pikiran itu ia lenyapkan. Alih-alih masih ingin menatap wajah cantik gadis kecil yang kini sudah masuk ke mobil, Kayara lebih memilih masuk ke dalam kafe dan berniat memesan minum lagi.

Di dalam mobil, Zuya juga tidak kalah lekat memperhatikan Kayara, ia bahkan masih mengunci pandangannya saat sudah berada dalam mobil. Tahu jika ada sesuatu yang diperhatikan oleh putrinya, Adrian pun bertanya. "Kamu lihat apa, kok serius banget?"

Zuya menoleh setelah melihat Kayara masuk kafe, "I like her eyes, so pretty."

"Her eyes? who?"

"Aunty yang aku temui di toilet, kayaknya dia lagi kesal karena ditinggal pacarnya pergi."

Adrian terkekeh pelan. "Dari mana kamu tau dia ditinggal pacarnya pergi?"

Monachopsis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang