🍂🍂🍂
Mila, gadis yang berada di antara semak tanah lapang berlari sekuat tenaga saat mobil Sam melaju meninggalkan tempat kejadian. Walaupun dia takut berenang, tapi keinginannya untuk menyelamatkan hidup seseorang sangatlah tinggi.
Mila melompat ke dalam air dan berusaha berenang kearah mobil Adrian di dasar sungai yang keruh. Ketika tangannya sudah meraba pintu mobil, Mila dengan cepat membukanya namun naas, pintu sepertinya terkunci sementara dia sudah mulai kehabisan napas, dia pun kembali naik kepermukaan. "Aiish, dikunci," keluhnya sambil mendesis.
Mila mencoba mencari cara, bagaimana bisa dia menyelamatkan orang yang diyakininya masih hidup tersebut. Dengan tekad kuat, gadis 25 tahun itu kembali menyelam menyusur dasar sungai, dia kembali berusaha membuka pintu namum sekali lagi, dia kembali gagal. Sampai di percobaan keempat, dia membuka pintu mobil Adrian dengan batu yang sempat dia ambil dari atas lalu memukulkannya hingga pintu terbuka.
Saat sabuk pengaman Adrian berhasil dilepas oleh Mila, gadis itu dengan susah payah berenang membawa naik Adrian hingga mereka ada ditepi sungai. Mila terengah dan terbatuk-batuk lelah karena harus menolong pria yang sama sekali tidak dia kenal. "Sejahat apa sih dia, kok sampai mau dibunuh kayak gini," gumamnya.
Karena tidak punya alat komunikasi, sementara pria yang dia selamatkan harus segera dibawa ke rumah sakit, Mila pun kembali memaksa dirinya berdiri lalu lari mencari pertolongan.
Setelah berlarian mencari orang selama 30 menit lebih, Mila akhirnya bisa memanggil ambulans, dan ketika mobil rumah sakit itu tiba, seorang perawat bertanya, "maaf, boleh tahu, hubungan anda dengan pasien?"
Mila terlihat bingung, namun tidak lama dia menjawab asal. "Saya... Istrinya."
Perawat tersebut kontan membolehkan Mila untuk ikut mendampingi Adrian, kebetulan ambulans tersebut menuju rumah sakit Medica, tempat dimana keluarga Mahardika bersarang.
***
Siang yang cerah menyelimuti suasana kediaman keluarga Mahardika, ketika akhir pekan yang seharusnya disambut dengan semangat, tidak berlaku untuk Kayara, dia tengah gelisah, pasalnya sejak tadi pagi, Adrian tidak bisa dia hubungi.
"Kenapa kak, kok gelisah gitu?" tanya Mine.
"Adrian nggak bisa ditelpon, Ne."
"Kak Adrian, papanya Zuya?" Kayara menjawabnya dengan mengangguk. "Bukannya tadi malam kesini, emang pulang?" tanya Mine lagi.
"Tadi malam emang disini, tapi dia pergi waktu dapat chat, nggak tau dari siapa, kayaknya waktu dia pergi, dia lagi marah."
"Marah? Emang berantem?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis ✔
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) 🍁 Adrian-Kayara's Story 🍁 Monachopsis... Pernahkah kalian merasa ada sesuatu yang memberi kalian tanda saat berada ditempat yang tidak tepat? Yes, that is the meaning of Monachopsis...