20. Kejelasan

7.4K 782 55
                                    

🍂🍂🍂

"Kita mau kemana, sih? Kok tiba-tiba dibawa gini, aku belum selesai olahraga!" Kayara merengek di dalam mobil saat Adrian sudah melajukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita mau kemana, sih? Kok tiba-tiba dibawa gini, aku belum selesai olahraga!" Kayara merengek di dalam mobil saat Adrian sudah melajukannya.

"Pulang, ke rumah aku, biar kamu bisa istirahat."

"Hah! Pulang?" Gadis itu langsung menggeleng, "nggak, aku nggak mau pulang, aku sibuk, Adrian, ada beberapa tempat yang harus aku datangi hari ini."

"Suplier?"

Sahutan Adrian membuat Kayara menoleh dan membulatkan matanya. "Kok kamu bisa tau?"

"I know everything's about u, sweetheart, jadi, kalau kamu bohong, nggak bakal bisa."

"Shit!" umpat Kayara sangat pelan. "Tapi aku tetap nggak mau pulang, akh harus pergi ke kantor suplier."

"Aku temani."

"Tapi kita nggak bisa pulang dulu, Adrian."

"Aku tau, tapi kamu harus ganti baju, kamu mau pergi ke suplier dengan pakaian kayak gitu?"

Kayara baru menyadari jika pakaiannya masih belum diganti, malas mendebat, dia pun hanya bisa mendengus sambil memalingkan wajahnya menatap jendela, namun tidak lama, ponselnya terdengar berdering, ada Alvaro yang menelponnya.

"Halo?" Kayara bergegas menelponnya.

"Kamu dimana?" Jelas saja Alvaro bertanya.

Kayara menoleh sesaat dan tanpa sengaja melihat ekspresi Adrian yang berubah dingin, "aku diculik."

"Hah! Diculik? Maksudnya, Yar, kamu nggak papa?" Alvaro dari seberang telpon terdengar panik.

Kayara langsung terkekeh mendengar kepanikan Alvaro, "becanda, aku harus pergi tiba-tiba, maaf nggak sempat ngasih tau, oiya, aku titip tas aku ya."

"Tapi.... Kamu beneran nggak papa kan, kamu pergi sama siapa?"

"Aku pergi sama tunangan Adelia, kamu ingat? Suami Kayouna."

"Ngapain pergi sama dia?"

Kayara sebenarnya sudah tidak enak karena sempat melibatkan nama Kayouna saat ini, namun dia juga tidak ingin membuat Alvaro berpikir macam-macam, bukan karena takut pria itu salah paham, dia hanya malas jika harus berurusan dengan mamanya jika pria itu mengadu. "Ada hal yang harus dia kasih lihat tentang Kayouna sama aku, jadi harus buru-buru, sorry ya, aku harus tutup telponnya." Tidak menunggu Alvaro menyahut, Kayara langsung menutup panggilan.

Monachopsis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang