🍂🍂🍂
Pesta pernikahan Gerald, temannya Alvaro, berlangsung sangat meriah. Kayara yang tadi sempat berdebat dengan Adrian memilih menghindari pria tersebut dan terus menempel pada Alvaro. Sindiran Adrian pada gaunnya membuat Kayara menjadi jengkel setengah mati.
Kini, semakin siang, resepsi Gerald semakin meriah, highlight acara pun mulai dijalankan. Beberapa saat lagi ada momen dimana mempelai wanita akan melempar bunga. Konon, mitosnya, siapapun yang berhasil menangkap buket tersebut, akan menjadi pengantin selanjutnya.
Adelia menjadi salah satu wanita yang sangat antusias dengan acara tersebut. Ia bahkan berdiri di depan dan tidak segan menyenggol wanita lain agar bisa mundur dan menghalangi jalannya.
Sementara itu, Kayara terlihat tidak bersemangat, ia ikut bersemangat menantikan acara pelemparan bunga, tapi malas ikut berpartisipasi pada jajaran para wanita di depan panggung seperti Adelia.
"Kamu nggak mau ikutan?" tanya Alvaro sambil menarik pelan tangan Kayara.
"Nggak, aku nggak minat," sahut Kayara.
Adrian yang berdiri tidak jauh dari Kayara dan Alvaro, kini berjalan mendekat. "Nggak ada salahnya buat ikut, semua wanita mungkin selalu ingin bisa dapat menyambut bunga pengantin yang dilempar, setidaknya sekali seumur hidup."
Kayara menoleh kemudian mendecih pelan, "kalo aku ikut, nggak akan seru, bunganya pasti jatuh kearah aku, aku bosan jadi pusat perhatian," balasan gadis itu membuat Alvaro tersenyum.
"Bunga emang nggak pernah salah jatuh kalo dilempar, mereka bisa kenal siapa wanita paling cantik diantara banyak wanita yang berdiri didepan."
Adrian tertawa sinis mendengar Alvaro berbicara, ia melirik kembali kearah Kayara yang entah sejak kapan membiarkan tangan Alvaro begitu saja bertengger pada pinggang rampingnya.
"you think you are the most beautiful?"
"Yes i'm," sahut Kayara singkat.
"Bukan, kalo kamu belum bisa kasih kita bukti." Adrian mencoba memancing Kayara.
Kayara enggan untuk menanggapi, tapi sepertinya, Alvaro lah yang termakan pancingan Adrian.
"Come on, Yara, let them see."
Kayara mulai jengah, desakan Alvaro dan ekspresi meremehkan dari Adrian membuatnya mau tidak mau berjalan kearah kerumunan wanita yang sudah sangat siap berdiri didepan panggung.
Kayara berusaha membelah kerumunan dari para wanita ambisius itu dengan wajah yang ekstra santai, seolah ia tidak mengganggu tempat orang lain. Kini kakinya sudah berdiri tepat disamping Adelia, wanita itu bahkan terkejut ketika mendapati tubuh tinggi Kayara berdiri disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis ✔
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) 🍁 Adrian-Kayara's Story 🍁 Monachopsis... Pernahkah kalian merasa ada sesuatu yang memberi kalian tanda saat berada ditempat yang tidak tepat? Yes, that is the meaning of Monachopsis...