28. Another Yara's Side

6K 763 62
                                    

🍂🍂🍂

Kayara berusaha menjaga ritme bicaranya agar tetap terdengar tenang, kata-kata intimidasi yang keluar dari mulutnya, ternyata berhasil membuat Mila terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayara berusaha menjaga ritme bicaranya agar tetap terdengar tenang, kata-kata intimidasi yang keluar dari mulutnya, ternyata berhasil membuat Mila terdiam. Kini wanita itu mulai berkeringat, bukan keringat karena hawa panas, melainkan keringat yang dihasilkan dari perasaan takut dan gugup secara bersamaan.

"Kamila Puji Rana, lahir di Jakarta, 10 Februari 1995." Kayara mulai mendikte apa yang dia ketahui dari Mila. "Anak tunggal dari Rania Reswanda yang sampai sekarang tidak pernah diketahui siapa suaminya."

Mila mulai mengeraskan rahang, mendengar perkataan Kayara tentang latar belakang dirinya, membuat genggaman pada ujung bajunya mengerat. "Kamu menyelidiki keluarga ku?"

"Lahir dalam keluarga tanpa kasih sayang, kecil sering ditinggal bekerja ibunya, dan besar sebagai pekerja malam."

"Stop!" Mila merasakan telinganya mulai panas.

"Pada tanggal 27 maret 2018, gadis bernama Mila itu, dijebak oleh seorang pria yang diduga sebagai kekasihnya bernama Badung alias Gareng alias Kenzo alias Anziel untuk bekerja pada Gandot, seorang pemilik bar pinggiran di daerah kumuh dekat kawasan Veteran."

Jabaran Kayara yang sangat jelas membuat Mila memutar memori kelam dalam otaknya, dia semakin terpancing. "STOP! Kamu nggak berhak buat bicara tentang hidup aku!"

Kayara tersenyum sinis, posisinya masih sama, duduk tenang bersandar disofa sambil menyilang kaki dan tangan di depan dada. "Semua bisa di dapat dengan uang, sayang, bahkan nyawa kamu sekalipun." Kayara sempat tersentak sesaat, dia sendiri tidak menyangka jika bisa mengatakan hal jahat seperti itu pada orang lain.

Namun nasi seolah sudah menjadi bubur, Mila mencari masalah dengannya, maka dia harus menyelesaikan dengan cara yang sama.

"Adrian nggak pantas untuk wanita kayak kamu." Mila mencoba membela dirinya dengan caranya sendiri.

Kayara kembali terkekeh sinis, "kalau dia nggak pantas buat aku, dia nggak akan pernah tersentuh oleh kamu, kamu pikir, kamu lebih baik dari aku?"

"Kamu punya apa?" sahut Mila cepat, matanya menatap seisi ruangan mewah milih Direktur Rs Medica lalu berusaha mendecih walaupun sedikit kaku karena gugup, "cuma punya harta."

"Sedangkan kamu punya apa? Harta? Tahta? Atau jangan-jangan...," Kayara menatap Mila dari atas hingga kebawah lalu kembali keatas, kembali membuat emosi Mila tersulut.

"Apa serendah itu kamu memandang sesama wanita? Sementara kamu tau kalau aku dijebak?" Mila mulai melunak, pertahanan dinginnya mulai terkikis, matanya berair.

Monachopsis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang