48. Kayouna's Gift

6.9K 756 38
                                    

🍂🍂🍂

Seminggu sudah berlalu semenjak Adrian dan Kayara membicarakan perihal masa lalu mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu sudah berlalu semenjak Adrian dan Kayara membicarakan perihal masa lalu mereka. Keduanya memilih untuk menjaga jarak untuk beberapa saat dan berusaha mencari kesibukkan masing-masing. Seperti halnya Kayara, setiap harinya, dia selalu menyibukkan diri dengan keperluan CandleLight, ia bahkan sedang fokus mengurus calon bisnis barunya, bisnis yang berkaitan dengan dunia fashion.

Tidak Kayara, tidak pula Adrian. Pria itu juga tidak kalah menyibukkan diri. Masalah pada dua perusahaannya sedanng berada diambang puncak. Mulai dari merosotnya harga saham, para investor yang mulai berpergian, hingga terpaksa harus melakukan pengurangan karyawan.

"Kita harus bertindak, Dri, kalau seperti ini terus, Golden Rose dan Hour Glass pasti bakal bangkrut bersamaan," ucap Andre yang memang sudah sangat jengah dengan tingkah Sam.

Adrian masih duduk di kursinya melamun, telinganya mendengar Andre berbicara, namun pikirannya melayang pada satu sosok yang sudah seminggu belakangan ini sangat susah dia temui, Kayara.

"Dri, Adrian!" panggil Andre sambil menggoyangkan sedikit lengan Adrian hingga pria itu tersadar.

"Hah?" Adrian melongo menyahut sahabatnya.

"Lagi mikirin apa sih?"

Lagi-lagi Adrian terdiam, wajah bingungnya menjelaskan bahwa sejak awal dia tidak mendenngarkan Andre berbicara.

"Lo ada masalah sama Kayara?"

Hembusan napas pelan terdengar dari mulut Adrian. "Iya, Ndre, gue sama dia komunikasinya lagi enggak lancar."

"Memangnya sebelum itu, kalian ada bertengkar?"

"Kita enggak bertengkar awalnya, cuma... cuma meluruskan kesalahpahaman."

Andre mengernyitkan keningnya bingung, "kalau kesalahpahamannya sudah diluruskan, kenapa kalian masih enggak lancar komunikasinya?"

"Kayara menghindar dari gue."

"Apa masalahnya benar-benar berat?"

Pertanyaan Andre membuat Adrian mau tidak mau bercerita. Dia mengisahkan perihal awal mula kesalahpahaman itu terjadi, mulai dari Kayara menemukan sweaternya di dalam lemari Zuya, lalu menceritakan tentang masa lalunya yang ternyata punya cerita lain sampai pembicaraan antara dirinya dan Kayara seminggu yang lalu.

Selama Adrian bercerita, Andre selalu bisa memposisikan dirinya menjadi pendengar yang baik. Dia mendengarkan Adrian tanpa menyela, tanpa banyak Tanya, tapi tetap responsif.

"Jadi menurut lo, Kayara marah terus menghindar dari lo, gitu?" Andre terdengar menyimpulkan.

Adrian hanya menjawabnya dengan anggukan.

Andre ikut berpikir sejenak. "Gue rasa, Kayara juga mikir hal yang sama."

"Maksud lo?"

"Dia mengira, lo yang jauhin dia, karena lo enggak kasih dia kabar dengan alasan lo takut dia enggak mau ketemu atau di kontak sama lo, gimna kalo dia juga berpikiran yang sama kayak lo?"

Monachopsis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang