21. Another Family

7.8K 721 52
                                    

🍂🍂🍂

"Nikah sama aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nikah sama aku." Tiga kata yang diucapkan Adrian siang tadi masih bisa membuat jantung kayara berdebar kencang hingga malam hari.

Setelah melewati hari yang cukup melelahkan dengan mengunjungi beberapa tempat suplier, Kayara langsung meminta Adrian untuk mengantarnya ke rumah Tantenya, Xabara.

Sempat berdebat kecil ketika hendak pulang, Adrian terpaksa mengiyakan Kayara yang menolak keras ketika ingin diantar pulang ke rumah.

Malam harinya, pada hari yang sama, Kayara masih merasa jika tubuhnya kembali demam, akibat minim istirahat, ditambah keadaan hatinya yang sering tidak menentu sejak kembali bertemu Adrian, membuatnya menjadi cepat lelah dan banyak pikiran.

Contohnya saja seperti sekarang, pria itu lagi-lagi membuat Kayara berpikir panjang. Ajakan menikah dari Adrian siang tadi berhasil terngiang-ngiang diotak Kayara hingga malam harinya. Akibatnya, dia tidak nafsu makan dan melewatkan begitu saja tanpa peduli bahwa saat ini dia sedang tidak enak badan.

Ketika tubuhnya sudah melemah menyatu dengan selimut tebalnya, Kayara merasa ponselnya bergetar, ketika dibuka, tenyata pesan itu dari Adrian yang dikirim oleh Zuya. Kayara pun dengan cepat mengetikkan balasan.

Selesai bertukar pesan, Kayara sadar jika dibibirnya terbit sebuah senyum kecil, perasaannya terasa hangat hanya karena perhatian kecil dari Zuya, Putri dari pria yang saat ini tengah membuatnya tidak bisa berpikir jernih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai bertukar pesan, Kayara sadar jika dibibirnya terbit sebuah senyum kecil, perasaannya terasa hangat hanya karena perhatian kecil dari Zuya, Putri dari pria yang saat ini tengah membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Kayara meletakkan ponselnya kembali di nakas ketika dia selesai bertukar pesan, matanya hendak terpejam namun tiba-tiba terpaksa dia buka lagi karena telinganya mendengar bunyi ketukan pintu dari luar kamar.

"Masuk," kata Kayara dengan suara seraknya.

Mine, yang ternyata mengetuk pintunya, tidak langsung masuk, dia hanya membuka sedikit pintu dan memajukan kepalanya menatap Kayara di kasur, "Mine bawa bubur, boleh masuk, nggak?"

Monachopsis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang