42. We Need Her

5.7K 679 19
                                    

🍂🍂🍂

Adelia menghabiskan malamnya dengan mengeluh pada Sam perihal pertemuannya dengan Kayara yang tidak berjalan sesuai dengan ekspektasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adelia menghabiskan malamnya dengan mengeluh pada Sam perihal pertemuannya dengan Kayara yang tidak berjalan sesuai dengan ekspektasinya. Sam tentu saja sudah menduga, tapi, jikapun dia mengatakannya pada Adelia apa yang menjadi keresahannya, kekasihnya itu tetap tidak akan mendengarkan sebelum melakukannya langsung.

"So, kamu masih mikir aku omong kosong?" Sam diseberang telpon mulai melancarkan serangan verbalnya untuk memulai perdebatan dengan Adelia.

"Aku nggak nyangka Kayara bakal merespon seperti itu, aku pikir dia gampang buat ngasih informasi," balas Adelia.

"Bukannya aku sudah bilang, Kayara bukan lawan yang imbang kalau kamu mau menghadapi dia sendirian, Del."

"Jadi kamu pikir aku jauh lebih lemah dari Kayara, begitu?"

"Bukan seperti itu-"

"Nggak usah bohong, kamu pasti mikirnya kayak gitu."

"Apa sekarang kita perlu bertengkar? Disaat seperti ini?"

Adel terdiam saat mendengar suara Sam mulai merendah, terdengar sangat dingin. "Aku juga nggak pengen tengkar sama kamu."

"Ya udah, lupakan hal bodoh itu tadi, kita bahas hal lain, yang lebih berbobot."

Adel menekuk wajahnya sebal, niatnya ingin mengadu dan bermanja pada Sam, harus berakhir dengan obrolan mengenai rencana mereka.

"Bagaimana Andre, apa ada yang mencurigakan?"

"Nggak ada, dia masih bucin sama aku, tiap jam chat kadang sehari bisa 7 kali nelpon cuma nanya aku dimana dan lagi ngapain."

"Dia nggak kelihatan sibuk?" tanya Sam lagi.

Adelia mencoba mengingat-ingat, "beberapa hari ini dia sering pergi sama Adrian, dan yang aku tau mereka pergi ke Hour Glass beberapa kali, mungkin sibuk membereskan masalah bersama investor."

Dari Paris, Sam menyunggingkan senyumnya saat membayangkan bagaimana kalutnya Adrian membereskan masalah yang datang silih berganti. "Lalu, selain Hour Glass, apa mereka pernah pergi bersama lagi?"

"Aku pernah melihat Adrian menjemput Andre di apartemennya malam hari, aku coba ikutin mobil mereka, dan ternyata berhenti disebuah restoran, saat aku coba ikut masuk ke dalam, mereka nggak ada, mungkin masuk ke tempat privat, entah bertemu siapa."

"Restoran? Restoran apa?"

"Restoran Thailand yang jaraknya nggak begitu jauh dari apartemen Andre, biasanya Adrian memang suka makan disana."

"Kamu tunggu mereka sampai pulang?"

"Nggak, pasti lama, bosan lah aku nunggu sendirian." Sahutan Adelia berhasil membuat Sam menepuk dahinya pelan.

"Kenapa kamu baru kasih tau aku sekarang?"

"Aku lupa."

Lagi, sahutan santai dari Adelia benar-benar berhasil membuat Sam menggeram kesal.

Monachopsis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang