🍂🍂🍂
Dua hari setelah kedatangan Sam di rumahnya, membuat Adrian tidak pernah merasa aman ketika ia harus meninggalkan Zuya di rumah, meski hanya sebentar. Walaupun sang putri terus meyakinkan dirinya untuk percaya jika tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi, tapi tetap saja, bagi Adrian, ucapan gadis 10 tahun tetap tidak bisa dipercaya seutuhnya.
Sekembalinya Adrian ke Indonesia, dia juga harus kembali aktif bekerja. Posisi Direktur Utama pada Hotel Golden Rose sudah terlalu lama kosong. Hotel bintang 5 yang menjadi ladang bisnis Adrian memang tidak pernah sepi, walaupun ia tidak ditempat, tapi segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas untuk perusahaannya, Adrian selalu cepat tanggap.
Hari ini adalah hari pertama Adrian akan pergi ke kantor, setelah pagi ia sempatkan waktu sarapan dan mengantar Zuya ke sekolah barunya, Adrian melajukan mobilnya menuju Golden Rose.
Kedatangan Adrian rupanya disambut meriah oleh semua karyawannya. Ketika ia tiba, semua karyawan berdiri dari pintu depan berbaris hingga membentuk barisan memanjang. Andre, pria yang menjabat menjadi sekretaris Adrian itu bahkan berlagak seakan menghapus air diujung matanya, membuat Adrian terkekeh melihatnya.
Usai menyapa karyawannya diacara penyambutan dadakan tadi, Adrian berjalan menuju ruangannya bersama Andre. Ketika ia masuk, bibirnya kontan sedikit melengkung keatas. "Masih sama seperti 5 tahun yang lalu," gumamnya yang masih bisa di dengar oleh Andre.
"Kami hanya bertugas membersihkan Bos, tidak berani memindahkan sesuatu," timpal Andre.
Adrian masih mempertahankan senyumnya, ia berjalan perlahan menelusuri setiap inci dari kantor yang selalu ia rindukan saat masih berada diluar negri. "Gimana kabar kamu, Ndre? Kamu jarang kontak aku waktu nggak di Indonesia."
"Baik Yan, gue nggak pernah kekurangan uang walaupun lo nggak di Indo."
Mendengar Andre sudah menggunakan bahasa santai dengannya, Adrian langsung terkekeh. "Thanks, selama gue nggak ada, lo jaga Golden Rose dengan baik."
Adrian dan Andre adalah sahabat sejak mereka Sma. Jika ada satu orang yang dapat memahami Adrian dari segala aspek kehidupannya sejak dari ia menjadi berandal hingga sukses sebagai ayah yang luar biasa, maka orang itu adalah Andre yang selalu ada untuknya saat suka maupun duka. Persahabatan mereka yang kuat menjadi satu dari beberapa alasan Adrian harus kembali ke Indonesia untuk memulai hidup barunya.
"Sam ke rumah gue 2 hari yang lalu." Adrian mulai bercerita tentang kecemasannya pada Andre.
"Wajar kalo dia tau lo udah pulang, secara, kepulangan lo emang udah dia tunggu-tunggu."
Adrian terdengar menghela napasnya pelan, "Adelia juga tiba-tiba datang, bikin gue kaget."
"Adelia? Mantan tunangan lo itu?"
"Gue berharap dia anggap gue mantan Ndre, tapi nyatanya dia masih ngikat gue, gue bener-bener nggak habis pikir."
Andre sontak mengeluarkan tawanya. "Yan, cewek sekarang, mana mau lepas sih, kalo udah dapet cowok kayak lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis ✔
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) 🍁 Adrian-Kayara's Story 🍁 Monachopsis... Pernahkah kalian merasa ada sesuatu yang memberi kalian tanda saat berada ditempat yang tidak tepat? Yes, that is the meaning of Monachopsis...