44. Flashback

5.6K 667 24
                                    

🍂🍂🍂

"Kamu yakin, Yar?" Alvaro mencoba memastikan cerita Kayara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu yakin, Yar?" Alvaro mencoba memastikan cerita Kayara.

"Yakin, tapi nggak 100%, yaa, sekitar 70% kayaknya."

"Kamu dapet 70% nya dari mana, Sayang?" Kali ini Adrian bertanya sambil mengambil kesempatan untuk mengusap lembut puncak kepala Kayara.

"Awalnya aku kira dia perawatan mughwort, Dri, setelah aku tanya, dia nggak tau apa itu perawatan mughwort, dari saja aja aku udah curiga, terus, ditambah lagi waktu dia jawab telpon, aku nggak sengaja lihat box rokok dalam tasnya."

"Jadi, karena itu kamu mengira Adelia ngerokok pake ganja, gitu?" Andre berusaha memastikan juga.

Kayara mengangguk. "Matanya juga merah, dia bilang gara-gara pakai kontak lensa yang diameternya kegedean."

Keempat orang yang sepakat bertemu di kantor Adrian itu kini terdiam, mereka berpikir mencari reaksi masing-masing. Pasalnya, tidak ada satupun yang menyangka akan mendapati informasi seperti ini.

"Kita bisa sisihkan Adelia lebih cepat kalau kita bongkar dia pengguna, lebih praktis dari pada rencana awal." Saran Alvaro.

Adrian terlihat berpikir, "tapi Adelaide bisa jadi sumber informasi kita tentang Sam."

"Dri, untuk ukuran wanita kayak Adelia, Sam memakainya nggak lebih dari 30%, selebihnya, dia bisa pakai mata-mata yang lebih handal." Andre menyahut.

"Setuju sama Andre, orang kayak Sam nggak mungkin menceritakan semua rencananya sama cewek grasak-grusuk kayak Adelia." Kayara mengiyakan.

"Berarti kita harus memutus Adelia dan Sam dalam waktu dekat, iyakan?"

Adrian yang tadi sempat kurang setuju, kini mengangguk, "kalau Adelia bermasalah, Sam pasti keluar dari sarangnya, kita lebih gampang melawannya kalau musuh di depan mata, iya kan?"

Semua tampak mengangguk mengiyakan, dengan tambahan fakta yang dibawa oleh Kayara, mereka berempat kini kembali berunding membuat rencana baru.

***

"Aku mau ajak kamu dinner malam ini, bisa?" ajak Adrian.

Masih dalam perjalanan pulang dari CandleLight, Kayara mengeleng pelan. "Aku sibuk ntar malam."

"Sibuk apa?" tanya Adrian yang masih berusaha fokus pada jalan.

"Tante Ara lahiran, aku, Mine sama Mama mau ke rumah sakit."

"Adik Star?"

Kayara mengangguk.

"Aku bisa antar kamu ke sana kalau kamu mau."

"Nggak usah, aku berangkat sama Mine dan Kaiden." Kayara menolaknya halus.

Merasa beberapa hari ini Kayara bersikap sedikit dingin padanya, Adrian pun tidak tahan untuk tidak bertanya. "Babe," panggilnya sambil menepikan mobil.

Monachopsis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang