🍂🍂🍂
"Oh, Sh*t, kenapa harus mereka?!" Itulah kalimat pertama yang diucapkan Kayara ketika melihat Star dan Zuya berdiri di depan Adrian dan Adelia. Dua orang itu terlihat sedang berbincang dengan adik sepupunya sambil sesekali melempar canda, sontak membuat Kayara mendengus sebal.
"Starlight," panggil Kayara saat ia sudah mendekati gadis 10 tahun tersebut.
"Kak Yara? Star kira, Papa yang bakal jemput." Star berjalan menghampiri Kayara.
"Papa kamu sibuk, kamu juga langsung pulang, nggak kak Yara antar ke CandleLight."
"Loh, mama nggak ke restoran?"
Kayara menggeleng pelan, "nggak, masih istirahat di rumah," kini matanya melirik kearah Adrian dan Adelia. "Makasih ya, udah nemenin Star sebelum dijemput."
"It's Okay, sama-sama, kalo gitu, kita bisa duluan kan?" Adelia menggandeng lengan Adrian erat. "Kita mau makan siang."
Kayara menahan diri untuk tidak mendengus sebal kearah Adelia, namun matanya masih bisa memutar jengah.
"Kalian, bisa ikut kami makan siang." Adrian memberanikan diri untuk berbicara pada Kayara, ia tahu jika saat ini wanita itu tengah berusaha menghindarinya.
Zuya tersenyum lebar mendengar Adrian, ia bahkan mengangguk semangat sambil menghampiri Kayara. "Aunty, udah seminggu nggak ketemu Zuya, Zuya kangen, kita makan sama-sama yah, mau yah, please," bujuk gadis cantik itu.
Kayara tetap pada pendiriannya untuk menjaga jarak dengan Adrian, saat ini, ajakan Zuya pun berat untuk ia tolak, namun hal itu harus ia lakukan, terlebih jika melihat ekspresi super datar dari Adelia, dari sorot matanya, ia mengisyaratkan pada Kayara untuk menolak ajakan Adrian dan Zuya.
"Sorry, Zuya, Tante Yara harus pergi setelah jemput Star sekolah," sahut Kayara dengan ekspresi tidak enak.
Muak melihat Kayara yang dianggapnya hanya pura-pura, Adelia pun berjalan untuk menarik pelan lengan Zuya, "kita bisa makan bertiga, sayang, jangan ganggu Aunty Yara, dia juga perlu waktu untuk pacarnya, bukannya begitu, Aunty?"
Lelah dengan perasaan campur aduknya selama seminggu, kehadiran Adelia hari ini memang nyaris membuat emosi Kayara meledak, namun setelah matanya bertemu dengan tatapan teduh Adrian, perasaan untuk marah seakan lenyap seketika. Kayara berusaha tidak menggubris Adelia, yang ia lakukan hanya menarik pelan tangan Star lalu membawanya menjauh dari mereka bertiga.
Ketika Kayara baru saja mendudukkan dirinya di kursi kemudi, ia merasa jika ponselnya bergetar, sebelum menyalakan mobil, ia sempat membuka ponselnya dan membaca pesan singkat yang ternyata dari Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis ✔
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) 🍁 Adrian-Kayara's Story 🍁 Monachopsis... Pernahkah kalian merasa ada sesuatu yang memberi kalian tanda saat berada ditempat yang tidak tepat? Yes, that is the meaning of Monachopsis...