🍂🍂🍂
Kayara melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, di dalam mobil tersebut ia tidak hanya membawa Star, tapi juga Zuya yang sempat hendak dijemput oleh Adelia dan Sam.
Dalam perjalanan pulang, kepala Kayara terus merasa pusing karena kalimat yang ia ucapkan pada sam terus berputar dikepalanya. Ada rasa puas disana, saat Sam dan Adelia terdiam karena apa yang sudah ia katakan, namun ada pula rasa menyesal, mengapa harus kalimat itu yang ia ucapkan. Ia sadar kecerobohannya berhasil mendominasi untuk beberapa saat, namun Kayara terlanjur sulit untuk mengendalikannya. Ia yakin, dalam waktu dekat, perbuatannya tadi akan menimbulkan masalah.
"Tante antar kamu ke kantor Papa ya, Zuya." Kayara berbelok arah dari CandleLight menuju Golden Rose. Zuya tidak menjawab, ia hanya duduk terdiam sambil menatap lurus kearah jalan di depan.
Kayara kini tiba di gedung hotel besar Golden Rose dan bergegas turun bersama Star dan Zuya. Ketiganya memasuki hotel dan berjalan menuju ruangan paling atas, kantor Adrian.
Setibanya di depan ruangan Adrian, Kayara bertemu dengan sekretaris pria itu yang dulu ia ingat bernama Andre.
"Hai Zuya, dan-" Andre terdiam sesaat ketika menyadari siapa yang datang bersama anak sahabatnya tersebut. "Kayara, benarkan?"
"Iya, benar, Adriannya ada?" tanya Kayara seperti biasa, tanpa basa-basi.
"Ada, di dalam, masuk aja, dia baru aja selesai meeting."
Kayara bergegas membuka pintu ruangan Adrian tanpa mengetuk terlebih dahulu, diikuti oleh Star yang langsung ditarik Zuya menuju ruangan kecil yang biasa ia gunakan untuknya bermain ketika berada dikantor sang Papa.
"Zuya takut sama Sam, kenapa kamu suruh dia buat jemput? Udah nggak sayang anak atau gimana?"
Kedatangan Kayara saja, sudah membuat Adrian terkejut, apalagi setelah ia mendengar ucapan gadis berambut panjang didepannya ini. "Apa? Sam jemput Zuya?"
"Kamu nggak tau? Dia jemput sama istri kamu."
"Adelia, namanya Adelia, she's not my wife." Adrian mengoreksinya dengan cepat.
Mendengar Adrian meralat, Kayara langsung mendecih pelan, "katanya bukan istri, tapi tanpa disebut siapa namanya langsung tau siapa yang dimaksud," sindirnya.
"Dara-"
"Udah, stop, nggak usah diperpanjang, aku kesini cuma mau anter Zuya, sama ngingetin satu hal, Zuya ketara banget takutnya sama Sam, jangan kasih cowok itu akses buat deketin anak kamu." Kayara hendak berbalik, namun lengannya dengan cepat ditarik pelan oleh Adrian.
"Kamu langsung pulang?"
Kayara menoleh dan menatap datar kearah tangan Adrian yang mencengkram lengannya tanpa permisi. "Aku punya banyak hal untuk aku kerjakan, aku bukan pengangguran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis ✔
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) 🍁 Adrian-Kayara's Story 🍁 Monachopsis... Pernahkah kalian merasa ada sesuatu yang memberi kalian tanda saat berada ditempat yang tidak tepat? Yes, that is the meaning of Monachopsis...