Monachopsis ✔

29. Out of Control

🍂🍂🍂

Adrian sudah dibolehkan pulang oleh dokter setelah berada di rumah sakit selama 3 hari. Kondisinya yangsemakin membaik tidak membuatnya harus berlama-lama berada di tempat tersebut. Ketika berbicara tentang kondisi Adrian, tidak lengkap rasanya jika tidak membahas tentang ingatannya.

Setelah Mila mengambil keputusan menerima tawaran Kayara untuk pergi dari hidup Adrian, Kayara berusaha menemani pria itu dengan sesekali membantu Adrian merangsang ingatannya. Kayara terus merongrong Adrian dengan topik-topik masa lalu hingga seringkali berakhir dengan ringisan Adrian karena sakit di kepalanya.

Awalnya, Kayara berniat membawa pulang Adrian ke rumahnya, tapi mengingat jika pria itu hanya hidup berdua dengan Zuya, setelah sempat berbicara dengan kedua orang tuanya, alhasil, Alvin dan Saffa menyarankan Adrian untuk tinggal di anak rumah dari kediaman keluarga Mahardika.

Di rumah besar keluarga Mahardika terdapat sebuah rumah berukuran sedang yang terletak di taman belakang, biasanya, rumah itu dipakai jika Kayara ingin menyendiri atau bisa juga sebagai tempat bermain anak-anak seperti Star dan Orion.

Hari ini, kepulangan Adrian kembali ditemani oleh Kayara. Pria itu masih lebih banyak diam dibandingkan beberapa hari yang lalu, sebelum kejadian kecelakaan itu terjadi. Adrian tidak memungkiri, jika berada didekat Kayara, dia akan merasa nyaman, namun potongan-potongan ingatan tentang Kayara yang masih belum sepenuhnya dia ingat, membuat pria itu canggung ketika ingin berbicara.

"Biar aku yang menyetir," ucap Kayara ketika melihat Adrian mulai meraih kunci mobilnya.

"Aku sudah sehat, aku bisa mengemudikan mobil, lagipula, kamu wanita."

Kayara terkekeh pelan sambil masih sibuk menata pakaian Adrian ke dalam koper kecil yang sempat dia bawa. "sesehat-sehatnya orang baru keluar rumah sakit, tetap aja orang sakit, masih perlu istirahat." Wanita itu mengambil kunci mobil dari tangan Adrian, "biar aku yang nyetir."

Adrian mengalah, jika Kayara sudah memerintahnya, entah mengapa dia tidak bisa menolak. Kini wanita itu mulai menyalakan mobilnya lalu melajukan dengan kecepatan sedang. Adrian menikmati suasana ketika menuju pulang dengan membuka jendela dan memperhatikan dengan saksama jalan yang dia lewati.

Adrian sesekali menoleh pada Kayara yang terlihat fokus menatap jalan di depan, seketika, suasana di dalam mobil saat ini membuatnya memunculkan sepotong memori yang masuk tanpa permisi.

"Lebih suka Korea atau Jepang?"

"Korea."

"Kenapa?"

"Entah, mungkin karena aku sering nonton dramanya, jadi selalu pengen pergi ke tempat-tempat yang ada di dalam drama, kalau kamu?"

"Paris."

"Pilihannya hanya Korea dan Jepang, nggak ada Paris."

"Aku sengaja milih Paris, supaya kamu tanya kenapa."