🍂🍂🍂
Kayara menatap layar ponselnya dengan datar, dia membaca pesan yang dikirimkan oleh Adrian, lalu setelahnya menghembuskan napasnya pelan.
Dalam pesan singkat tersebut, Adrian melarang Kayara untuk pergi, karena dari kemarin, pria itu tahu jika Kayara tengah demam.
Kayara berniat mengabaikan begitu saja pesan dari Adrian, diletakkannya kembali ponsel dinakas tempat tidur lalu tangannya terulur mengambil alat cek suhu tubuh, diselipkan termometer pada lengannya dan ketika dirasa sudah cukup, Kayara kembali mengambil alat tersebut dan mendapati tubuhnya sudah disuhu normal, "lumayan." Kayara berjalan dengan langkah gontai menuju kamar mandi, walaupun terasa berat, tapi dia harus tetap menjalankan aktifitas mingguannya.
Sesuai rencana, hari ini Kayara ingin pergi ke tempat gym, dia sudah membuat janji dengan Joe, instrukturnya, untuk datang kesana pada akhir pekan. Dia hampir goyah karena pesan dari Adrian yang menyuruhnya untuk istirahat, tapi Kayara tetaplah Kayara, dia lebih memilih tetap pergi dari pada menggubris peringatan dari pria itu.
Kayara keluar dari kamanya ketika jam sudah menunjukkan pukul 08.15, di ruang makan sudah tidak ada siapapun, karena pada biasanya, Alvin dan Saffa rutin sarapan sekitar jam 7, sementara Kayara punya jam sarapannya sendiri.
Kayara berjalan menuju kulkas, ia mengambil 2 helai roti gandum dan beberapa isian yang bisa diolahnya menjadi sandwich. Ketika sedang menikmati agenda sarapannya, Kayara dikejutkan dengan dering telpon diatas meja, seketika matanya membulat saat mendapati nama Adrian disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis ✔
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) 🍁 Adrian-Kayara's Story 🍁 Monachopsis... Pernahkah kalian merasa ada sesuatu yang memberi kalian tanda saat berada ditempat yang tidak tepat? Yes, that is the meaning of Monachopsis...