"Aku masih milikmu dan aku masih melihatmu tertawa dan bahagia dengan masalalu mu"
__________________________________________
Bagaimana perasaanmu jika kekasihmu memilih bersahabat dengan mantan pacarnya satu-satunya?
Walaupun sangat penyayang dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Jika kamu memiliki seseorang yang menjadi pemilik hatimu, jangan terlalu banyak memberikan janji padanga, karena sebenarnya dia tak butuh itu, dia hanya butuh perlakuan yang pantas agar dia mempercayaimu.
-Na Jaemin
"Hallo Jaem? ada apa?" tanyaku pelan, Jaemin menelfonku.
Aku tak mendengar suara Jaemin, sungguh apa dia salah pencet?
"Jaem? Hallo? apa kamu telfon sambil tidur? lagi pingsan ya Jaem?" tanyaku tertawa kecil. Jaemin biasanya sering menjahiliku.
"Aku sungguh mencintaimu, tolong jauhi lelaki lain" ucapnya parau. Jaemin mematikan telfon itu.
Aku tercekat mendengar itu, apa-apan Jaemin?
Sekarang ini aku dirumah Chenle, sungguh apa dia tahu aku dirumah Chenle?
Dia mengatakan kata-kata itu dengan nada dingin, sungguh aku jadi kesal. Apa dia tidak mau aku bersahabat dengan Chenle?
Aku menggeleng, kini lelaki itu hanya memakai kaos hitam dan masih menggunakan celana seragamnya. Begitu saja masih tetap tampan. Huh dasar aku.
"Kepo" ucapku meminum jus alpukat yang diberikan Chenle.
"Hm, gue heran sama Jeno tadi, kenapa dia seantusias itu saat lo dateng? dan Renjun, kenapa jadi bawel gitu" ucap Chenle mengingat kejadian dirumah sakit tadi.
Oh iya, Kami seangkatan baru saja menjenguk Lee Jeno dirumah sakit, dan Lee Jeno menyuruhku menyuapi makanan untuknya.
Jelas aku tidak bisa menolak, dia memaksaku, jika tidak ia tak mau makan.
"Mungkin kelamaan izin gak sekolah jadi kumat bawelnya" jawabku menghela nafas kasar.
Chenle tertawa, "Tapi Jeno? lo punya hubungan gelap kan sama dia?" tuduh Chenle membuatku melotot.
Tunggu, jangan bingung jika saat ini kita berbicara pakai Lo Gue, maaf Chenle hanya bicara Aku Kamu jika dia sedang kalem saja.
"Nggak lah, orang gue juga heran kenapa dia kayak gitu" degusku membantah.
"Alah lo pasti mau jadi fuckgirl kan? ngaku lo, wajah-wajah kayak lo itu berpontesi" ucapnya menatapku.
