44. No one cares

352 42 2
                                    

'Ketika sebuah pembelaan datang pada diri kita untuk seseorang yang tersayang, hati ini hanya bisa terus berharap semoga cepat ada balasan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ketika sebuah pembelaan datang pada diri kita untuk seseorang yang tersayang, hati ini hanya bisa terus berharap semoga cepat ada balasan"

~Huang Renjun

Kali ini Mama dan Papa menemaniku dirumah sakit, mereka tertidur karna terlalu lelah akibat setelah bekerja mereka mengurusku.

Aku merasa tidak enak. Ini sudah tengah malam, Jeno, anak itu sudah pulang sejak satu jam yang lalu bersama Papa dan Mama nya yang menjengukku.

Mataku benar-benar bengkak akibat terlalu banyak menangis. Aku benar-benar lemas, dan aku harus menginap selama 3 hari dirumah sakit untuk memulihkan kondisiku.

Baru beberapa jam saja aku sudah tidak tahan, tidak tahan dengan semua beban pikiran yang tertanam kuat. Membuatku semakin rapuh saat memikirkannya.

Terlebih saat fotoku yang sedang pingsan terpampang nyata digrup angkatanku. Tak satupun dari mereka yang mengkhawatirkannku.

Justru caciaan semakin menjadi-jadi. Mereka berkomentar bahwa aku sedang terkena timbal balik akibat ulah ku pada Hwamin.

Aku lelah, aku tidak berbuat apa-apa pada Hawmin. Tapi kenapa kebohongan itu semakin membuat mereka percaya?

Bahkan Hyera juga ikut mencaciku, aku tidak habis pikir.

Ini menyakitkan. Aku benar-benar ingin pasrah dan menjauh dari semua yang sedang terjadi. Berharap semoga kebenaran segera terungkap.

Kini malam membawaku kesebuah pikiran dimana aku benar-benar merindukan masa lalu indahku.

Na Jaemin kekasihku yang selalu perhatian dan romantis. Memberi banyak warna dan senyuman yang tak pernah luntur. Aku benar-benar mencintainya.

Chenle yang perhatian, jahil sekaligus cuek. Aku rindu wajah imutnya... Aku juga rindu pengungkapannya. Pengungkapan rasa yang tak terduga.

Jisung yang rajin, yang bertanya padaku tentang seberapa pentingnya Na Jaemin bagiku, lalu menuliskan semua kalimat indah dan sedih tanpa kuketahui sebagai cerita cintanya. Itu sangat manis.

Mark. Yang jahilnya tak terukur, sosok yang sulit terkejar namun sudah menemukan tambatan hati. Mudah tertawa dan memberikan banyak lelucon.

Argh...aku tidak kuasa jika harus mendeksripsikan sebagaimana pentingnya. Jaemin, Jeno, Jisung, Mark, Renjun dan Chenle. Mereka satu geng yang sangat dekat denganku. Tak lupa sahabat perempuanku satu-satunya Park Hyera.

Aku merindukan mereka semua, kini hanya Jeno yang benar-benar perhatian padaku. Air mataku menetes begitu banyak tanpa kusadari.

Mereka begitu berharga, tapi kenapa mereka semua menjauh dan membenciku.

* * *

3 hari berlalu...

"Na aku merindukanmu... kamu tidak akan merubah cintamu kan?" tanyaku pada lelaki yang tersenyum didepanku.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang