38. False reality

345 49 14
                                    

Aku tak bertumpu pada permohonan, tapi aku melihat sebuah kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak bertumpu pada permohonan, tapi aku melihat sebuah kenyataan. Kita tidak ada apa-apa lagi.

17.30

-Na Jaemin.

Jantungku bergejolak tak karuan, aku melemparkan payung itu hingga sekarang kami benar-benar berhujan-hujan diatas langit gelap bersama.

Aku menyibakkan anak rambut yang menutupi wajahku, kutatap wajah yang dingin tak berekspresi didepanku.

Aku kesal, kecewa, sedih, semua bercampur menjadi satu.

"Na!" teriakku.

Jaemin tetap memilih diam, aku mengambil nafas dalam-dalam, memajukan langkahku dan menatapnya.

"Apa alasan kamu kayak gini? kenapa...kenapa kamu mutusin aku?!" tanyaku bergetar.

Air mataku berbaur dengan air hujan yang terus menerpa wajahku.

Jaemin masih diam, seragamnya keluar dan kancing bajunya terbuka sedikit lebar, dia seperti cooldboy yang sulit didapatkan, tapi lebih menyakitkan dari itu.

"Kenapa Na?! kenapa, kenapa kamu lupa sama semua kenangan kita? kenapa secepat itu kamu lupain itu" tanyaku tersenggal.

"Ini alasan kamu gak mau janji sama hubungan kita? Na," aku terjatuh dengan cepat, lututku rasanya sudah lemah.

"Kenapa, kenapa kamu harus datang jika akhirnya harus membuatku sedih" aku meraung, aku sudah tidak tahan.

Na Jaeminku, dia tidak pernah tahu, seberapa sulit aku menahan sedih, aku gadis lemah. Kenapa seseorang yang kusayang harus bersikap seperti ini?

Kenapa dia harus memberikan warna yang sangat indah lalu mengubahnya jadi kegelapan?

Kulihat lelaki ini berjongkok, aku tak menatapnya, sungguh, aku benar-benar tak tahan. Tangisku pecah sejadi-jadinya.

"Jangan seperti ini, setidaknya jika kamu ingin mendengar sebuah alasan jangan bersedih seperti ini" ucapnya memegang bahuku.

Aku menoleh kearahnya. Kenapa dia jadi lelaki yang tidak pekaan seperti ini.

"Kamu bilang jangan sedih? seharusnya kamu bisa merasakan rasanya kehilangan seseorang yang kamu sayang" ucapku menyeka air mataku. Namun sayang, tangisku semakin pecah.

"Aku sudah merasakannya, sudah jangan membuatku ingat dengan itu, karna sebentar lagi aku akan merasakan hal itu lagi" ucap Jaemin menggeleng.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang