•
•
•"Jatuh pada tatapan mu adalah sebuah hal yang selalu kutakutkan. Tapi indahnya kamu justru membawaku jatuh pada warna dan keindahan tatapan itu"
Kulangkahkan kakiku lebih cepat menuruni tangga. Aku meleluk Papa, Papa mengelus puncak rambutku.
"Selamat pagi sayangnya Papa" aku tersenyum gitir, semalam Papa dan Mama sungguh sangat memuji masakanku dengan Chenle.
Aku senang, akhirnya kita menghabiskan waktu bersama yang sangat jarang terjadi.
"Selamat pagi juga Pa" ucapku tersenyum.
"Hari ini Papa sama libur sehari, nanti kita jalan ya" ucap Papa menatapku.
Aku tersenyum dan mengangguk, "Siap Pa, Mama dimana?" tanyaku menoleh kekanan-kiri.
"Nyiapin makan, ayo kita sarapan bareng" ucap Papa membuatku terdiam. Aku mematung? astaga? baru kali ini Papa mengajakku sarapan bersama. Seumur hidupku.
* * *
"Sayang" panggil seseorang dari arah belakang.
Aku menoleh, aku baru saja keluar dari mobil, hari ini aku diantar oleh Papa, senangnya.
"Na Jaemin" pekikku meloncat dan memeluknya.
Jaemin tertawa, ia membalas pelukanku, sungguh kami sedang berada didepan pagar sekolah, banyak orang yang sedang memperhatikanku.
"Aa—aku kangen" ucapku terharu, mataku memanas menatap Jaemin yang ternyata semakin tampan saja.
"Aku lebih darimu...maaf, tentang masalah itu, pasti ulah Mark, Haechan dan Renjun kan? maaf" ucap Jaemin menatapku penuh salah.
Aku terkekeh pelan, kini aku tak mempermasalahkan hal itu lagi, yang terpenting adalah aku dan Jaemin bisa bertemu lagi.
"Ish..jangan bahas itu, aku kangen kamu, aku pengen nangis" ucapku pelan dan menahan air mataku yang sudah menggenang dikelopak mata.
Jaemin tertawa. "Tambah cantik kamu"
Aku terdiam, kini bukan mataku yang ingin menangis, tapi pipiku memerah dengan cepat. Aku menunduk. Namun hampir saja aku terjatuh saat Jaemin menarik pergelanganku dan berjalan.
"Selama gak ketemu kamu, aku berasa gak hidup" ucap Jaemin sambil tersenyum.
"Kenapa bisa gitu?"
"Karna kamu adalah hidupku" ucapnya menggandengku.
Aku tersenyum, jantung ku berdebar begitu cepat genggaman tangan Jaemin begitu hangat. Ucapannya membuatku ingin berontak.
"Na Jaemin ku yang tampan. Mari kita membolos sebentar" ucapku memeberhentikan langkahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE || Na Jaemin (Completed)
Fanfiction"Aku masih milikmu dan aku masih melihatmu tertawa dan bahagia dengan masalalu mu" __________________________________________ Bagaimana perasaanmu jika kekasihmu memilih bersahabat dengan mantan pacarnya satu-satunya? Walaupun sangat penyayang dan...