'Ketika kamu sedang mencintai seseorang, kamu tak perlu memaksanya untuk mau bersamamu, cukup simpan dulu dan lihatlah apa kita benar-benar sudah benar menaruh hati pada seseorang?'
-Park Jisung
'Ketika seseorang lebih mampu memberikan banyak bunga yang mekar pada hati seseorang yang kau sukai, maka mundurlah perlahan, karna pada nyatanya keretakan hati darimu sudah mulai terdengar'
-Haechan
•
•
•Aku pergi kerumah, lagi-lagi pagarku terbuka lebar, dan kulihat mobil Park Jisung, Chenle dan Haechan sudah terparkir. Heh ngapain mereka kemari?
Aku berlari cepat kedalam rumah, saat diambang pintu aku terbelalak kaget saat mendapati Papa dan Mama sudah dirumah.
"Sayang!" seru Mama mendekat kearahku.
"Mama..." lirihku reflesks memeluk Mama cepat.
"Temen-temen kamu pada dateng, ayok mereka sudah nunggu" ucap Mama mengelus rambutku pelan.
Aku tersenyum, "Baiklah"
"Oh iya! Jeno dimana? lalu dari Saera dari mana?" tanya Mama membuatku menghela nafas dan terpaksa tersenyum.
"Tadi kami sedang jalan, tapi Jeno ada urusan jadi Saera pulang duluan" ucapku agar membuat Mama tak terlalu mencemaskan.
"Oh bagus, kalau begitu ayo sapa teman-temanmu" ucap Mama menyuruhku masuk dengan cepat.
Aku mengangguk dan dengan cepat berlari kedalam, ya ruang tamuku sudah berhambur tidak karuan. Haechan dengan game nya, Chenle dengan makanannya, dan Jisung dengan buku-buku yang lumayan tertata.
Oh aku juga menemukan Renjun, dia sedang berada disamping sofa dengan ponselnya.
Oke ini sudah seperti kebiasaan jika mereka datang, jika tidak berantakan namanya bukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE || Na Jaemin (Completed)
Fanfiction"Aku masih milikmu dan aku masih melihatmu tertawa dan bahagia dengan masalalu mu" __________________________________________ Bagaimana perasaanmu jika kekasihmu memilih bersahabat dengan mantan pacarnya satu-satunya? Walaupun sangat penyayang dan...