"Aku masih milikmu dan aku masih melihatmu tertawa dan bahagia dengan masalalu mu"
__________________________________________
Bagaimana perasaanmu jika kekasihmu memilih bersahabat dengan mantan pacarnya satu-satunya?
Walaupun sangat penyayang dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Aku tak menciptakan jarak, namun terkadang situasi mendesak jarak untuk ada diantara kita'
-Na Jaemin
Oh iya just info Chenle hari ini dia sudah kubolehkan pulang, aku tahu dia pasti sudah kesal denganku dan dia juga pasti sudah merindukan tante Jessica.
Setelah beberapa hari tak bertemu Jaemin, hari ini aku benar-benar puas, sungguh Jaemin membuatku selalu tertawa.
Aku hanya terus berharap semoga Jaemin selalu ada didekatku, bukan Hwamin yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari Jaemin.
Aku baru saja selesai menyegarkan diri, aku sedang bersantai, dan sekarang aku benar-benar merindukan Jaemin, sungguh kali ini aku benar-benar mengharapakan nya untuk mengbariku setelah beberapa hari ponselku mati dan tidak ada notifikasi dari Jaemin.
Tring! Tring!
Jantungku berdegub kencang, dimana baru saja aku berharap, tiba-tiba ponselku berbunyi dengan cepat, semoga ini benar Jaemin, dengan cepat aku mengambil ponselku.
Na Jaemin: •Saera sudah makan kah? •Aku merindukanmu...
Aku menatap layar ponselku cepat, sungguh aku benar-benar terbelalak kaget, lega, senang bahkan terharu.
Jaemin menanyakanku.
Manisnya.
•Sudah, Nana?
•Belum.
Aku mengerutkan dahi, kenapa belum? Apa amandelnya kambuh? karna tadi siang aku mendapatkan laporan dari Mark jika Jaemin menghabiskan banyak eskrim. Dan eskrim Mark terjatuh, lalu Jaemin menertawakannya.
•Kenapa belum, nanti kamu sakit.
•Aku akan sakit jika tidak bertemu denganmu.
Mataku terbelalak cepat, Na Jaemin yang selalu membuat jantungku berdegub kencang, dia sepertinya tahu betul jika aku juga benar-benar merindukannya.
•Benarkah?
•Aku merindukanmu, sungguh Saera yang lembut, mari kita bertemu dan bertatatapan lagi.
Aku mengerjap, pipiku bersemu merah, astaga Jaemin dia membuatku terbang.
•Saera, sungguh kamu benar-benar tidak tahu betapa sulitnya aku menahan untuk tidak bertemu dengan mu selama beberapa hari ini. Kamu membuatku terus berpikir, bahkan kamu telah mengusai pikiranku. •Terimakasih telah menerimaku untuk menjadi kekasihmu. •Aku begitu merasa beruntung.
Aku mengerjap, apa tangan Jaemin tidak pegal mengetik sepanjang itu? Astaga Jaemin aku juga merasa sangat beruntung memilikimu.
