05. Misunderstanding

866 140 130
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kesalahpahaman adalah satu hal yang mampu merobohkan hubungan, walaupun pada nyatanya itu hanya salah paham.

Kututup wajahku dengan selimutku, aku masih malu bertemu Jaemin hari ini. Aku kepergok kemarin. Sungguh aku menangis didepan Hwamin dan Jaemin.

Aku malu, aku meruntuki diriku karna begitu cengeng. Astaga tolonglah aku benar-benar malu.

Mama dan Papa tadi sudah membangunkan ku sejak pukul 3 pagi tadi, mereka harus keluar kota hari ini.

Sungguh aku kesepian, aku malas sekolah, tapi? aku juga merindukan Jaemin. Ingin kupeluk dia, lalu meminta maaf.

Sekarang sudah pukul 8 pagi, mana mungkin aku harus bersekolah, jelas aku pasti kena hukum dengan guru pengawas karna telat.

Memilih jalur aman, akhirnya kuputuskan mechat ketua kelas bahwa aku sedang sakit. Oke aku berbohong.

Aku mengecek ponselku, 271 panggilan masuk dari Jaemin.

Aku bingung, tanganku bergetar, apa dia masih marah? atau dia akan menertawakan ku karna menangis semalam?

Ah tolong pikiran ku sangat kacau, aku ingin terjun bebas jadinya.

Drrt..Drrt...

Na Jaemin.

Aku melemparkan ponselku, aku semacam trauma menerima panggilan dari pacarku sendiri. Lebay sekali.

"Ah Jaemin, tolong gue kangen, tapi gue takut denger lo ngomong!" teriakku tidak jelas memandang ponsel yang terus berdering itu.

Aku melompat cepat menuju ponselku yang kulempar dikarpet berwarna biru pastelku.

Oke, sekarang kuberanikan mengangkat telfon dari primadona sekolah ini. Uwu dia pacarku.

"H-hallo?" jawabku pelan, entah mengapa rasanya hatiku terasa teremas, mengingat kata-kata Na Jaemin kemarin.

"Kamu dimana? kok gak sekolah? apa kamu sakit Saera? tolong jangan buat aku khawatir" ucapnya penuh dengan nada kecemasan.

Aku tersenyum gitir, "Aku gak papa, kenapa telfon jam pelajaran?" tanyaku basa-basi.

"Aku bolos, sekarang kamu dimana?" tanyanya cepat.

Aku melotot? apa alasan Jaemin bolos hanya karnaku? astaga aku terbang.

"Dirumah—."

"Aku kesana" Jaemin memutuskan telfonku cepat. Gila jantungku kembali berdenyut begitu cepat.

Segera aku berlari bersiap-siap kekamar mandi lalu berdandan sebentar, biar bagaimanapun aku tak mau Jaemin ilfeel melihatku acak-acakan.

Setelah sudah siap, aku berlari turun tangga.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang