43. The longed past

345 47 2
                                    

'Sesuatu yang terlihat seperti nyata terkadang tak selalu membuatku percaya begitu saja, terlebih seseorang itu belum mengakui apa yang dia lakukan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Sesuatu yang terlihat seperti nyata terkadang tak selalu membuatku percaya begitu saja, terlebih seseorang itu belum mengakui apa yang dia lakukan'

-Haechan

~~~

"Apa kalian pernah merindukan masa lalu yang menurut kalian lebih menyenangkan dari pada apa yang sedang kita jalani sekarang?"

~~~

"Makasih ya kalian udah mau dateng kesini, jadi ngerepotin" Hwamin tersenyum sambil membawakan nampan berisi beberapa gelas minuman.

"Iya sama-sama Hwam, lain kali kalo lo butuh apa-apa jangan sungkan bilang ke gue" ucap Hyera membantu Hwamin menaruh nampan itu diatas meja.

Jaemin tersenyum menatap seulas senyuman yang keluar dari bibir Hwamin.

"Kenapa lo jadi anak hits bentaran doang Hwam? maksud gue— gaya lo yang kemaren mana?" Hyera terkekeh mengingat gaya penampilan Hwamin yang sempat heboh.

"Aku hanya mencoba saja waktu itu, tapi suka gayaku yang apa adanya, itu sudah cukup" suara Hwamin membuat Jaemin yang duduk kini bangkit dan mendekat kearahnya.

"Duh padahal waktu itu lo cantik banget—heh bucin pasti!" Hyera yang melihat kedekatn Jaemin dengan Hwamin pun menggeram.

Jaemin terkekeh dan membelai pipi Hwamin pelan.

Oh iya. Renjun, lelaki itu sudah rela jika Hwamin dengan Jaemin berpacaran, dia akan senang jika Hwamin senang.

Kini pertemanan geng sekolah most wanted dengan Hwamin sudah seperti pertemanan mereka dengan Saera dulu.

Singkatnya, posisi Saera sudah terganti dengan Hwamin. Hwamin kekasih Jaemin dan sahabat Hyera.

Ya ini benar-benar terjadi, Hyera cukup kecewa dengan tingkah Saera, semua pun begitu kecuali Jeno yang memilih untuk terus didekat Saera juga Chenle yang masih menjadi pihak cuek dan memilih untuk sendiri.

Chenle pihak netral.

Kini pujiaan kesabaran seorang Park Hwamin menjadi sebuah alasan mereka ingin selalu didekat Hwamin, terlebih saat mereka tahu jika Hwamin memiliki sebuah riwayat penyakit.

* * *

12.45.

Aku merasakan sebuah tarikan sakit dirambutku. Aku meringis hingga kakiku berjinjit kebelakang.

"Hyera!" ucapku kaget.

"Lo ada masalah apaan sih sukanya nyelakain anak orang mulu, harusnya lo beruntung gak ada yang laporin lo kepolisi waktu itu!" Hyera semakin menarik rambutku.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang