15. Give your smile

452 71 7
                                    

"Bagaimanapun keadaanmu tersenyumlah, karna dengan senyum mampu membuatmu lebih baik walaupun pada nyatanya kamu sedang tidak baik-baik saja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimanapun keadaanmu tersenyumlah, karna dengan senyum mampu membuatmu lebih baik walaupun pada nyatanya kamu sedang tidak baik-baik saja"

-Na Jaemin

Mataku menanas, melihat Jaemin yang menatapku penuh kekecewaan, sungguh aku ingin menarik Jaemin kembali pada situasi yang normal.

"Sudahlah, jangan dipikirkan, ini sebuah jalan" ucap Jaemin menatapku lalu berbalik.

"Na Jaemin" panggilku.

Jaemin menoleh lalu tersenyum, "Tunggulah orang tuamu yang sebentar lagi datang, dengarkan berita yang mereka bawa"

Aku tertegun, kini sungguh aku sangat marah pada Lee Jeno.

"Berita apa?!" ucapku berlari didepan tubuh Jaemin.

"Tidak tahu, dengarkan saja nanti"

"Na Jaemin! ayo kita pergi kerumahmu, lihatlah aku sudah bersiap!" ucapku menatap baju yang kukenakan.

"Hey Saera! jangan pergi, biarkan Na Jaemin yang pergi, dia akan memutuskan hubungan denganmu!"

Aku menggeram mendengar suara Lee Jeno, tanganku terkepal begitu keras, aku mendekatinya dan mendorong bahunya.

"PERGI LO BANGSAT!" aku mencengkram kaos Lee Jeno, lelaki itu melepaskan nya cepat dan menggegam tanganku begitu erat.

Aku berusaha melepaskan, namun ini sangat keras, "NANA!" teriakku.

Aku menoleh kearah Jaemin yang terlihat diam saja diambang pintu, kenapa? kenapa Jaemin membiarkan ku disentuh oleh lelaki lain.

"Jaga dia Lee Jeno, jangan disakiti" Na Jaemin tersenyum kearah Jeno.

Jeno tertawa kecil.

"Ini baru awalan, wajar jika dia marah, sungguh aku yakin dia akan betah bersamamu selamanya" lanjut Jaemin.

Aku menggeram, sialan, ada apa ini, mereka saling tersenyum, aku berharap ini hanya sebuah candaan.

"Aku pulang, bersenanglah kalian" ucap Jaemin sedikit menunduk.

Aku menggeram, berusaha melapaskan kedua tanganku yang masih tergegam oleh Jeno dengan erat, semakin lama aku semakin heran, Jeno punya lem jenis apa?

"NA JAEMIN!" teriakku frustasi.

Na Jaemin tidak boleh marah.

Na Jaemin kecewa. Sungguh itu yang kulihat.

"Nana!" ucapku tersenggal saat Jaemin tetap berjalan menjauh dariku.

"Diamlah sayang, kita akan bertemu orang tuamu sebentar!"

Aku menggeram memundurkan langkahku hingga dengan sekuat tenaga sambil berusaha melepaskan tanganku.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang