24. Sweet feeling

330 58 2
                                    

'Aku tidak sedang memandang bayangan masalalu, namun aku benar-benar dihadapkan oleh masalalu yang perlu kujaga'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Aku tidak sedang memandang bayangan masalalu, namun aku benar-benar dihadapkan oleh masalalu yang perlu kujaga'

-Na Jaemin

Aku menutup album foto itu, aku baru saja menempel dua kertas kecil didalamnya. Kertasku dengan kertas Jaemin.

Aku sudah melihat apa tulisan Jaemin.

Kim Saera adalah cinta terakhir ku.

Aku sempat terbelalak tak percaya saat melihat tulisan Jaemin yang kupikir akan panjang, namun saat kubaca aku menjadi tersenyum kegirangan.

Jaemin menghela nafasnya, kini aku menariknya duduk disofa. Aku menatap wajahnya yang kupikir tampak begitu lelah.

Melihat itupun aku menepuk jidatku cepat, aku belum membuatkan Jaemin minum. Astaga Saera!

"Na, kamu haus? udah makan belum? A-aku kedapur dulu ya" ucapku beranjak cepat, kulihat mata Jaemin melotot kaget melihat ku.

"Hei Saera jangan repot-repot" teriak Jaemin hingga aku tertawa kecil.

Aku membuatkan minuman untuk Jaemin, aku sedikit merasa beruntung Mama Papa tidak dirumah, akhirnya aku bisa bermalam minggu dengan pacarku, walaupu hanya dirumah.

Ini menyenangkan, wajahnya yang begitu manis kembali kulihat juga hembusan nafasnya yang tenang mampu kudengar.

Aku membawakan minuman yang buat kearah Jaemin yang masih sibuk memainkan ponselnya. Aku mendudukan diriku disamping Jaemin.

"Minum dulu ya" ucapku menyodrokan cangkir putih itu didepan Jaemin.

Jaemin menoleh, menaruh ponselnya diatas meja lalu mengambil cangkir putih ditanganku lalu tersenyum manis kearahku.

"Terimakasih" ucapnya sambil meminum-minuman yang kubuat.

"Manis, sepertimu" lanjutnya sambil menatapku.

Aku menunduk, tersenyum padam. Namun suara Jaemin membuatku menoleh.

"Papa Mama mu meninggalkanmu seorang diri?"

Aku tersenyum dan mengangguk.

"Saera, Chenle tidak menemanimu ya hari ini?" tanya Jaemin lagi.

Aku menggeleng, "Nggak, kenapa Na?"

"Kamu ingin ditemani siapa hari ini?"

Aku mengerjap, sungguh aku ingin berteriak pada Jaemin, memintanya untuk menemaniku hari ini. Aku adalah gadis yang takut kesendirian, kesepian juga kegelapan.

Dan Na Jaemin adalah solusi dari semua itu.

"Kamu lah" ucapku tersenyum.

"SAERA!" seseorang membuka pintu cepat.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang